Margin dan Keuntungan Pemasaran Kopi dari Produk Agroforestri Kopi di Dusun Topidi, Kelurahan Bontolerung, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa

Kopi merupakan salah satu jenis tanaman agroforestri yang dikembangkan di Dusun Topidi. Pada pemasaran kopi sering ditemukan perbedaan harga baik ditingkat petani maupun ditingkat pedagang. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi saluran pemasaran, menghitung margin pemasaran dan margin keuntungan dari produk agroforestri kopi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi dan wawancara terhadap 30 responden dengan teknik purposive sampling, selanjutnya dilakukan analisis deskriptif untuk menggambarkan saluran pemasaran kopi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 3 saluran pemasaran kopi yaitu saluran 1 meliputi petani yang menjual kopi ke pedagang pengumpul yang berada dalam wilayah Dusun Topidi dan menjualnya ke eksportir yang berada di luar wilayah Dusun Topidi, nilai margin pemasaran pada saluran 1 sebesar Rp 50.400/liter dan margin keuntungan pemasaran sebesar Rp 46.850/liter. Pada saluran 2 meliputi petani yang menjual kopi ke pedagang pengumpul yang berada dalam Dusun Topidi dan menjualnya ke pedagang pengumpul yang berada di luar daerah, nilai margin pemasaran pada saluran ini sebesar Rp 8.500/liter dan margin keuntungan pemasaran sebesar
Rp 7.000/liter. Pada saluran 3 meliputi petani kopi yang menjual ke konsumen, nilai margin pemasaran pada saluran ini bernilai 0 sehingga tidak terdapat keuntungan pemasaran.