PROFIL DEFORESTASI DI PULAU PAPUA

Laju deforestasi di Pulau Papua berdasarkan Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tahun 2018 seluas 40.100.636 hektar. Pada tahun 2009-2013, luas hutan di Pulau Papua mengalami penurunan sebesar 612.997 hektar, atau 153.249 hektar/tahun, atau setara dengan lebih dari dua kali luas Jakarta. Deforestasi yang terjadi disetiap wilayah memiliki karakteristik yang berbeda-beda, profil deforestasi memberikan informasi lebih banyak mengenai deforestasi yang terjadi di setiap wilayah, karena profil deforestasi memperhatikan tiga aspek yaitu Proporsi Luas Hutan (PLH) pada setiap kabupaten, proporsi kejadian deforestasi (PKD) dan laju deforestasi (LD). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui profil deforestasi yang terjadi di Pulau Papua pada periode tahun 1990 hingga 2019. Penelitian ini menggunakan data tutupan lahan dan data administrasi yang ditumpangtindihkan untuk analisis hutan-non hutan. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan data kawasan hutan yang kemudian digunakan untuk analisis deforestasi di dalam dan luar kawasan hutan, kawasan hutan merupakan wilayah yang ditunjuk atau ditetapkan oleh pemerintah untuk dipertahankan keberadaannya sebagai hutan tetap. Profil deforestasi di Pulau Papua pada periode waktu 1990-2019 didominasi oleh profil (3-1-1) yang berarti memiliki proporsi luas hutan terhadap luasan kabupaten/kota yang tinggi, kejadian deforestasi tertinggi di awal periode, dan laju deforestasi yang rendah. Profil ini termasuk dalam kategori tidak rawan yang terjadi pada 20 kabupaten/kota. Deforestasi yang terjadi rata-rata pada periode 1990-2000 dengan laju deforestasi tergolong rendah. Deforestasi dominan terjadi luar kawasan hutan. Persentase terbesar deforestasi dalam kawasan hutan di Provinsi Papua terjadi pada hutan produksi sebesar 20,23 persen dan 15,48 persen yang terjadi di hutan produksi konversi di Provinsi Papua Barat.