EDUKASI GIZI BERBASIS TEORI KOGNITIF SOSIAL TERHADAP KEBIASAAN SARAPAN PAGI REMAJA PUTRI USIA SEKOLAH DI PULAU- PULAU KECIL KOTA MAKASSAR, SULAWESI SELATAN = NUTRITIONAL EDUCATION BASED ON SOCIAL COGNITIVE THEORY ON BREAKFAST HABITS OF SCHOOL-AGE TEENAGE GIRL IN SMALL ISLANDS IN MAKASSAR CITY, SOUTH SULAWESI

SITI ARUM WULANDARI. Edukasi Gizi Berbasis Teori Kognitif Sosial Terhadap Kebiasaan Sarapan Pagi Remaja Putri Usia Sekolah Di Pulau- Pulau Kecil Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Dibimbing oleh Healthy Hidayanty dan Aminuddin Syam).
Prevalensi tidak biasa sarapan pada anak dan remaja yakni 16,9‒58%, dan sekitar 6% anak sekolah sarapan dengan kualitas rendah. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh edukasi gizi berbasis teori kognitif sosial terhadap kebiasaan sarapan pagi remaja putri usia sekolah di pulau kecil Kota Makassar.
Penelitian ini dilakukan di Pulau Kodingareng, Pulau Barrang Caddi, Pulau Barrang Lompo dan Pulau Lae-Lae di Kota Makassar. Menggunakan pre-post test with control group design. Pengambilan sampel menggunakan simple random sampling dengan total 92 orang, terdiri dari intervensi dan kelompok. Data dianalisis menggunakan aplikasi SPSS 16.0.
Hasil penelitian menunjukkan. a) Ada perbedaan efikasi diri, motivasi, praktik dan tingkat pengetahuan setelah diberi edukasi gizi berbasis teori kognitif sosial (Pvalue<0.05) pada kelompok intervensi dan kontrol. b) Ada perbedaan efikasi diri dan motivasi sarapan (Pvalue<0.05) namun tidak ada perbedaan praktik dan tingkat pengetahuan (Pvalue>0.05) sebelum dan setelah edukasi gizi berbasis teori kognitif sosial antara kelompok. c) Ada perbedaan protein (Pvalue<0.05) namun tidak ada perbedaan asupan energi, asupan lemak, dan asupan karbohidrat (Pvalue>0.05) sebelum dan setelah diberi edukasi gizi berbasis teori kognitif sosial pada kelompok intervensi. d) Ada perbedaan asupan energi (Pvalue<0.05) namun tidak ada perbedaan asupan protein, asupan lemak dan asupan karbohidrat (Pvalue>0.05) sebelum dan setelah diberi edukasi gizi berbasis teori kognitif sosial pada kelompok kontrol. e) Ada perbedaan asupan energi dan asupan karbohidrat (Pvalue<0.05) namun tidak ada perbedaan asupan protein dan asupan lemak (Pvalue>0.05) sebelum dan setelah diberi edukasi gizi berbasis teori kognitif sosial antara kelompok.
Keywords : Edukasi Gizi, Teori Kognitif Sosial, Sarapan Pagi, Remaja Putri.