Abdullah, Abdur Rahman (2022) Status Penelitian Bahan Alami Sebagai Bahan Pengawet Kayu di Indonesia dan Potensi Pengembangannya. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
M11115090_skripsi_05-11-2021 cover1.png
Download (135kB) | Preview
M11115090_skripsi_05-11-2021 dp.pdf
Download (219kB)
M11115090_skripsi_05-11-2021 1-2.pdf
Download (244kB)
M11115090_skripsi_05-11-2021.pdf
Restricted to Repository staff only until 1 February 2026.
Download (561kB)
Abstract (Abstrak)
Bahan alami sebagai bahan pengawet kayu di Indonesia telah banyak diteliti namun masih terbatas pada identifikasi jenis dan bagian tumbuhan sehingga dilakukan penelitian kepustakaan untuk mendapatkan kajian menyeluruh atas latar belakang penelitian dan faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitasnya, termasuk jenis bahan alami dan kandungan kimianya, teknik persiapan dan metode aplikasinya. Penelitian ini dilakukan untuk menginventarisasi jenis tumbuhan yang berpotensi sebagai bahan pengawet kayu melalui studi kepustakaan yang tersedia sampai tahun 2020. Pustaka yang digunakan diperoleh melalui laman seperti google scholar, science direct, dan researchgate. Hasil penelitian menunjukkan latar belakang penelitian bahan pengawet alami di Indonesia didasari oleh ketersediaan bahan baku, dampak lingkungan, serta dampak sosial ekonomi. Sebanyak 54 jenis tumbuhan dari 28 famili berpotensi sebagai bahan pengawet. Famili tumbuhan yang banyak memiliki potensi sebagai sumber ekstrak untuk bahan pengawet kayu adalah Fabaceae, Myrtaceae, Annonaceae, Arecaceae, Rhizophoraceae, Solanaceae, Verbenaceae, dan Thymelaeaceae. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa ekstrak tumbuhan sebagai bahan pengawet kayu berasal hampir dari semua bagian tumbuhan (biji, umbi, daun, kulit batang, akar, bunga, batang, ijuk, getah, pelepah daun, dan kulit buah) dengan kandungan kimia berupa flavonoid, alkaloid, saponin, tanin, dan steroid yang bersifat racun terhadap organisme perusak kayu. Bagian tumbuhan yang banyak dijadikan sumber ekstrak adalah bagian batang, diikuti oleh bagian daun, kulit batang, biji, kulit buah, buah, akar, dan bunga. Metode ekstraksi yang digunakan yakni metode maserasi, destilasi, dan perkolasi. Berdasarkan SNI 01-7207-2006, efektivitas 21 (36%) pengujian bahan pengawet alami menghasilkan kelas ketahanan I (sangat tahan) dari serangan organisme perusak kayu. Penggunaan bahan alami sebagai pengawet kayu di Indonesia memiliki potensi pengembangan dari aspek keberlimpahan dan keragamannya serta efektivitasnya dalam meningkatkan keawetan kayu secara signifikan.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > SD Forestry |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Kehutanan > Kehutanan |
Depositing User: | Nasyir Nompo |
Date Deposited: | 07 Feb 2022 06:55 |
Last Modified: | 07 Feb 2022 06:55 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/13000 |