PERAN PABBALOLANG SEBAGAI SALAH SATU KELEMBAGAAN TATANIAGA HASIL PERIKANAN DI WILAYAH PESISIR SULAWESI SELATAN (STUDI KASUS DI TPI PAOTERE KOTA MAKASSAR)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran pabbalolang sebagai salah satu mata rantai tataniaga hasil perikanan dan mengetahui hubungan pabbalolang dengan pedagang lainnya yang ada di TPI Paotere sehingga diharapkan mampu menambah pengetahuan mengenai pabbalolang dan dapat dijadikan referensi akademik. Penelitian ini dilaksanakan pada 14 Juli 2020 sampai 14 Agustus 2020 di TPI Paotere Kota Makassar. Metode pengambilan sampel adalah snowball sampling dengan jumlah sampel sebanyak 20 orang. Sumber data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder. Data dianalisis menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan pengukuran peran pabbalolang menggunakan skala likerts. Interpretasi skor skala likerts untuk mengetahui peran pabbalolang bagi nelayan berada pada skor 87,5% atau sangat berperan. Hal tersebut terjadi karena nelayan menggantungkan kepercayaan kepada pabbalolang sebagai rantai pasar yang akan mempermudah nelayan dalam memasarkan hasil tangkapannya. Sedangkan hubungan sosial pabbalolang dengan pedagang lainnya terbagi menjadi 4 jenis hubungan yaitu kerja sama, akomodasi, persaingan dan konflik. Sejauh ini hubungan pabbalolang dengan pedagang lainnya sangat erat, karena mereka saling membutuhkan satu sama lain dalam memasarkan hasil tangkapan walupun terkadang konflik terjadi diantara mereka. Hal ini diharapkan mampu menjadi perhatian khusus pemerintah agar lebih memperhatikan rantai pasok hasil perikanan.