DAMPAK PEMBELAJARAN JARAK JAUH (PJJ) TERHADAP KESEHATAN MENTAL MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN ANGKATAN 2018 DAN 2020

Latar Belakang: Pada tahun 2019, dunia dikejutkan dengan penemuan virus berukuran 125 nm (0,125 mikrometer), virus tersebut ditemukan pertama kali di kota Wuhan, China. Virus ini kemudian diberi nama Sars Cov-2 yang kemudian menyebabkan pandemic secara global dan dikenal saat ini sebagai COVID-19 (Corona virus disease 2019). Virus ini menyebabkan penyakit pernafasan akut dengan masa inkubasi aktif selama kurang lebih 14 hari dengan tingkat penyebaran yang cepat. Pada tanggal 30 januari 2020 organisasi Kesehatan dunia yaitu World Health Organization (WHO) mendeklarasikan bahwa Sars Cov-2 atau COVID-19 menjadi penyakit darurat Kesehatan masyarakat (Safitri et al., no date). Menurut Charismiadji, 2020 Surat Edaran Mendikbud Nomor 36962/MPK.A/HK/2020 menganjurkan metode pembelajaran jarak jauh baik di sekolah maupun di perguruan tinggi sebagai upaya pencegahan terhadap virus COVID-19 (Hasanah et al., 2020a). Perubahan metode pembelajaran dari luring menjadi daring selain mengakibatkan kecemasan juga mengakibatkan stres dan depresi.
Tujuan Penelitian: Penelitian ini betujuan untuk mengukur sejauh mana dampak Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) terhadap Kesehatan Mental Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.
Metode Penelitian: Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian metode cross sectional. Pada penelitian ini, peneliti akan mencoba untuk melakukan analisa variable independent terhadap variable dependen. Metode pengambilan sampel menggunkan metode quota sampling serta memenuhi kriteria eksklusi dan inklusi.
Hasil yang diharapkan: Dapat menjadi informasi bagi mahasiswa dalam melakukan tindakan preventif guna mencegah gangguan mental.