PROFIL KEBENCANAAN DI PULAU SULAWESI MENGGUNAKAN METODE KORESPONDENSI

Analisis multivariat adalah salah satu analisis statistik yang berkaitan dengan banyak variabel. Dalam banyak kasus, peneliti sering kali mengalami kesulitan untuk me nentukan jenis variabel penelitian apakah independen atau dependen. Untuk memilih analisis multivariat yang akan digunakan terlebih dahulu memperhatikan jenis pengukuran data dari variabel peneltian. Jika data berskala nonmetrik maka hanya ada satu analisis yang dapat digunakan yaitu analisis korespondensi. Analisis korespondensi merupakan bagian dari analisis multivariat yang bertujuan mempelajari hubungan antara dua atau lebih variabel kategorik dari tabel kontingensi dua arah. Analisis ini diterapkan pada data bencana alam di Pulau Sulawesi mulai pada tahun 1919 hingga 2018. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran kasus kebencanaan yang terjadi di Pulau Sulawesi menggunakan metode analisis korespondensi sederhana dan analisis korespondensi berganda. Hasil analisis korespondensi sederhana diperoleh bahwa provinsi Sulawesi Tengah merupakan wilayah dominan terjadi gempa bumi, dan provinsi Gorontalo merupakan wilayah dengan korban terbanyak akibat puting beliung, serta bencana banjir paling banyak menyebabkan korban luka-luka. Sementara untuk hasil analisis korespondensi berganda diperoleh bahwa bencana banjir di Pulau Sulawesi paling banyak menyebabkan korban meninggal dengan jumlah kurang dari tujuh puluh tiga jiwa.