Pengaruh Pemberdayaan Struktural Dan Pemberdayaan Psikologis Terhadap Kinerja Perawat Dengan Motivasi Kerja Sebagai Mediating Factor Di RS Hikmah Makassar

Pemberdayaan perawat memberikan dampak positif terhadap kinerja perawat. Perawat yang telah merasa diberdayakan akan mempunyai tingkat motivasi kerja yang lebih tinggi. Selanjutnya, tingkat motivasi kerja yang tinggi akan berhubungan dengan tingkat efektivitas dan kinerja yang semakin tinggi pula. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemberdayaan struktural dan pemberdayaan psikologis terhadap kinerja perawat dengan motivasi kerja sebagai mediating factor di Rumah Sakit Hikmah Makassar.
Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah 60 perawat di Rumah Sakit Hikmah Makassar. Teknik pengambilan sampel adalah exhausted sampling. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan path analysis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberdayaan struktural berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi kerja (β= 0.402;T statistik= 4.987). Pemberdayaan psikologis berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi kerja (β= 0.498;T statistik= 6.541). Motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja (β= 0.278;T statistik= 2.496). Pemberdayaan struktural berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja (β= 0.265;T statistik= 2.398). Pemberdayaan psikologis berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja (β= 0.407;T statistik= 3.277). Pemberdayaan struktural berpengaruh terhadap kinerja dengan motivasi kerja sebagai mediating factor (β= 0.113;T statistik= 1.986). Pemberdayaan psikologis berpengaruh terhadap kinerja dengan motivasi kerja sebagai mediating factor (β= 0.138;T statistik= 2.446). Hal ini berarti pemberdayaan struktural dan pemberdayaan psikologis berpengaruh terhadap kinerja dengan motivasi kerja sebagai mediating factor. Manajemen rumah sakit perlu mengkaji motivasi kerja perawat dengan strategi pemberdayaan