Efektivitas Media Biofilter Sabut dan Tempurung Kelapa dalam Menurunkan Kadar BOD, COD, dan TSS pada Air Limbah Domestik (Grey Water) di Pulau Kodingareng Kota Makassar

Masyarakat yang hidup di pulau-pulau kecil dan terisolir kehidupan sehari-harinya terpapar dengan risiko kesehatan antara lain kurangnya ketersediaan air bersih yang berkualitas. Pencemaran air atau proses dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi maupun komponen lain ke dalam air, sehingga kualitas air turun menyebabkan air tidak dapat berfungsi terhadap peruntukannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas media biofilter sabut dan tempurung kelapa dalam menurunkan kadar BOD, COD, dan TSS pada air limbah domestik (grey water). Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen semu (quasi experimental designs) dengan rancangan pretest-postest. Sampel yang digunakan adalah air limbah domestik (grey water).
Hasil penelitian yang diperoleh pada penurunan kadar BOD dari 120 mg/l menjadi 12 mg/l di waktu 1 jam, 40,8 mg/l di waktu 3 jam, dan 76,8 mg/l di waktu 6 jam. Pada penurunan kadar COD dari 520 mg/l menjadi 479,9 mg/l di waktu 1 jam, 438,7 mg/l di waktu 3 jam, dan 120,5 mg/l di waktu 6 jam. Sedangkan penurunan kadar TSS dari 0,01 mg/l menjadi 0,008 mg/l di waktu 1 jam, 0,16 mg/l di waktu 3 jam dan mengalami peningkatan, dan 0 mg/l di waktu 6 jam. Pengolahan limbah cair domestik dengan media biofilter sabut dan tempurung kelapa belum efektif dalam menurunkan kadar BOD, COD dan TSS sesuai standar baku mutu air limbah domestik.