ARAHAN REHABILITASI MANGROVE DI KABUPATEN MAMUJU BERDASARKAN ANALISIS PERUBAHAN TUTUPAN MANGROVE PADA TAHUN 2000-2019 DAN PROYEKSI TAHUN 2030

Muhammad Irsyad N. (M111 15 326). Arahan Rehabilitasi Mangrove di Kabupaten Mamuju Berdasarkan Analisis Perubahan Tutupan Mangrove pada Tahun 2000-2019 dan Proyeksi Tahun 2030. Dibawah Bimbingan Roland A. Barkey dan Andang Suryana Soma.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan sebaran dan kerapatan hutan mangrove di Kabupaten Mamuju pada tahun 2000, 2010 dan 2019, mengetahui proyeksi sebaran mangrove pada tahun 2030 dan mengusulkan arahan rehabilitasi mangrove di Kabupaten Mamuju. Data penutupan lahan diperoleh dengan menggunakan metode Supervised Classification dan data kerapatan mangrove menggunakan metode NDVI. Data penutupan/penggunaan lahan tahun 2030 diperoleh dengan menggunakan data penutupan/penggunaan lahan tahun 2010 dan 2019 dengan faktor pendorong yang diasumsikan mempengaruhi perubahan penutupan/penggunaan lahan mangrove dimasa yang akan datang. Pemodelan proyeksi dilakukan dengan menggunakan sistem Artificial Neural Network pada perangkat lunak Quantum GIS. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Mangrove tersebar di sepanjang garis pantai Kabupaten Mamuju pada tujuh kecamatan seluas 955.5 ha pada tahun 2019. Luas mangrove di Kabupaten Mamuju terus berkurang sejak tahun 2000, penurunan luas mangrove terbesar terjadi pada periode tahun 2000 – 2010. Pada tahun 2000 sampai tahun 2019 terjadi perubahan kerapatan mangrove yang menunjukkan besarnya laju degradasi mangrove Di Kabupaten Mamuju juga mengalami perubahan yang signifikan. Tahun 2030 diproyeksikan bahwa luasan mangrove akan berkurang seluas 152.83 ha. Rehabilitasi mangrove perlu dilakukan di Kabupaten Mamuju dengan total luasan sebesar 921,57 ha yang terdiri atas Prioritas I seluas 89.49 ha, Prioritas II seluas 423.20 ha dan Prioritas III seluas 408.88 ha.
Kata Kunci: Mangrove, Perubahan Penutupan/Penggunaan Lahan, Proyeksi, Faktor pendorong, Rehabilitasi.