GAMBARAN SELF EFFICACY DALAM MENYUSUI PADA IBU REMAJA DI KOTA MAKASSAR

Latar Belakang: Pernikahan dini yang terjadi mengakibatkan kehamilan dan persalinan pada usia remaja. Pada remaja (15-19 tahun) dan wanita muda (20-24 tahun) jarang melakukan pemeriksaan antenatal, tidak mengkonsumsi asam folat selama kehamilan, memiliki perilaku yang buruk, memiliki cakupan pemberian ASI yang rendah dengan durasi yang pendek. Ibu usia remaja memiliki prevalensi yang lebih rendah dalam hal pemberian ASI eksklusif kurang dari 6 bulan. Ada beberapa faktor mempengaruhi ibu remaja dalam pemberian ASI, salah satunya self efficacy dalam menyusui atau Brestfeeding Self Efficacy (BSE) adalah keyakinan ibu akan kemampuan dalam menyusui bayinya. Tujuan Penelitian: Diketahuinya gambaran self efficacy dalam menyusui ada ibu remaja di Kota Makassar.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan desain noneksperimental dengan metode deskriptif pada 387 responden dengan teknik teknik non probability sampling yakni consecutive sampling. Instrument yang digunakan adalah Breastfeeding Self Efficacy Scale - Short Form (BSES-SF) yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar ibu remaja berada pada rentang usia 17-18 tahun, pendidikan terakhir SMA/MA/sederajat, bekerja sebagai IRT, menjalani persalinan normal, dan tidak memiliki pengalaman menyusui sebelumnya. Ibu remaja memiliki self efficacy dalam menyusui dengan rerata 47,67 (SD=9,609).
Kesimpulan dan saran: Hampir sebagian ibu remaja memiliki self efficacy dalam menyusui yang baik. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar untuk terus melakukan upaya untuk meningkatkan self efficacy ibu remaja dalam memberikan ASI bagi bayinya.