LAJU SEDIMENTASI PADA AREAL BUDIDAYA RUMPUT LAUT TALI RENTANG DAN PADA AREAL NON BUDIDAYA RUMPUT LAUT DI PERAIRAN PUNTONDO KABUPATEN TAKALAR


HARWIS, WIDYASTUTI (2021) LAJU SEDIMENTASI PADA AREAL BUDIDAYA RUMPUT LAUT TALI RENTANG DAN PADA AREAL NON BUDIDAYA RUMPUT LAUT DI PERAIRAN PUNTONDO KABUPATEN TAKALAR. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
L011171014_skripsi_19-10-2021 Cover1.jpg

Download (279kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
L011171014_skripsi_19-10-2021 Bab 1-2.pdf

Download (768kB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
L011171014_skripsi_19-10-2021 Dapus-lamp.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
L011171014_skripsi_19-10-2021.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract (Abstrak)

WIDYASTUTI HARWIS. L011171014. “Laju sedimentasi pada areal budidaya rumput laut tali rentang dan pada non areal budidaya rumput laut di Perairan Puntondo Kabupaten Takalar” dibimbing oleh Marzuki Ukkas sebagai Pembimbing Utama dan Inayah Yasir sebagai Pembimbing Anggota.
Eucheuma cottonii adalah jenis rumput laut yang umum dibudidayakan di Perairan Puntondo menggunakan tali rentang yang terpasang sepanjang pantai. Budidaya dengan menggunakan metode ini menyebabkan arus permukaan laut melambat sehingga menyebabkan terjadinya pengendapan sedimen. Percepatan pengendapan dikolom areal budidaya dapat menaikkan permukaan substrat di bawah bangunan ini. Hal ini menyebabkan jarak antara permukaan substrat dan thallus menjadi semakin dekat, dan akan memperbesar potensi bakteri dan larva invertebrata yang hidup di sedimen untuk berpindah ke thallus rumput laut yang direntangkan pada tali rentang. Maka dari itu, perlu dilakukan penelitian dengan tujuan mengetahui laju sedimentasi pada areal budidaya dan non budidaya di Perairan Puntondo Kabupaten Takalar. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Febuari-Maret 2021. Terdapat 3 stasiun penelitian, masing-masing stasiun terdapat 2 daerah dengan areal budidaya dan areal non budidaya. Pada masing-masing areal letakkan 1 perangkap (sedimentrap), sehingga terdapat 4 perangkap sedimen di masing-masing stasiun. Laju sedimentasi terendah ditemukan pada areal non budidaya di Stasiun 2 (0,061 mg/cm3/hari), sedangkan tertinggi (0,505 mg/cm3/hari) ditemukan pada areal budidaya Stasiun 3. Kedalaman dan kecepatan arus diduga sebagai faktor penentu laju sedimentasi di daerah ini. Arus pada ketiga stasiun mengarah ke barat-daya dengan kecepatan arus berkisar 0,045-0,077cm/det pada saat penurunan dan 0,049-0,093 cm/det pada saat pengambilan sediementrap. Tinggi gelombang pada saat penurunan sedimentrap rata-rata 2,92 cm dengan periode gelombang 5,9 detik, sedangkan saat pengambilan sedimentrap tinggi gelombang berkisar 3,43 cm dengan periode gelombang 4,9 detik. Kisaran kedalaman selama pengukuran adalah 2,885-5,495 m. Kisaran kekeruhan pada saat penurunan sedimentrap adalah 0,513-1,116 NTU. Salinitas di lokasi penelitian adalah 30-32,33 ppt.
Kata Kunci :Laju sedimentasi, Budidaya rumput laut, Arus, Kedalaman, Stasiun

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling
Depositing User: S.Sos Rasman -
Date Deposited: 22 Dec 2021 00:42
Last Modified: 22 Dec 2021 00:42
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/11784

Actions (login required)

View Item
View Item