Werdhianti, Giena Tiara (2021) HUBUNGAN STATUS GIZI DAN INTERVENSI GIZI TERHADAP LAMA RAWAT DAN LUARAN KLINIS PASIEN CORONA VIRUS DISEASE (COVID) 19. Skripsi thesis, UNIVERSITAS HASANUDDIN.
C175171004_tesis_25-11-2021 cover1.jpg
Download (254kB) | Preview
C175171004_tesis_25-11-2021 bab 1-2.pdf
Download (2MB)
C175171004_tesis_25-11-2021 dapus.pdf
Download (169kB)
C175171004_tesis_25-11-2021.pdf
Restricted to Registered users only
Download (3MB)
Abstract (Abstrak)
Pengantar: Malnutrisi khususnya kurang gizi dan kelebihan berat badan/obesitas, mengubah respon imun, meningkatkan risiko infeksi dari beberapa patogen, seperti influenza dan virus corona. Interaksi sinergis menunjukkan bahwa infeksi dapat memperburuk malnutrisi dan malnutrisi yang dapat menurunkan resistensi terhadap infeksi, secara bersamaan memperburuk host. Berbagai intervensi nutrisi, seperti suplemen nutrisi oral (ONS), manajemen diet dan konseling, telah menunjukkan hasil positif pada populasi pasien yang berbeda. Diet yang tepat dan status gizi yang baik dianggap sebagai elemen penting untuk respon imun yang optimal untuk mencegah infeksi. Status gizi dan diet memodulasi peradangan dan fungsi kekebalan tubuh serta memengaruhi hasil COVID-19.
Tujuan: Mengevaluasi hubungan status gizi dan intervensi gizi terhadap lama rawat inap dan luaran klinis pada pasien COVID-19 di RSUP RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar, Indonesia.
Metode: Data klinis dari 1846 subjek dikumpulkan dari rekam medis rumah sakit dengan metode studi kohort retrospektif antara Juni – September 2021. Status gizi dinilai dengan indeks massa tubuh (IMT) dan Subjective Global Asssessment (SGA). Intervensi gizi dinyatakan dalam persentase capaian energi, protein, karbohidrat dan lemak. Kami mengevaluasi status gizi dan intervensi gizi terhadap lama rawat dan luaran klinis dalam bentuk mortalitas dan lama konversi dari swab PCR pasien.
Hasil: 1726 pasien masuk kriteria inklusi, kemudian dikelompokkan berdasarkan derajat penyakit, yaitu sedang, berat dan kritis. Penilaian status gizi menggunakan IMT memiliki pengaruh signifikan (P<0.05) terhadap lama rawat dan mortalitas, sedangkan penilaian menggunakan SGA memiliki pengaruh signifikan (P<0.05) terhadap mortalitas. Capaian asupan energi, protein, karbohidrat dan lemak memiliki pengaruh sigifikan (P<0.05) terhadap lama rawat, mortalitas dan luaran klinis.
Kesimpulan: Penilaian status gizi menggunakan IMT dan SGA pada awal pasien masuk perawatan Rumah Sakit, dapat digunakan sebagai prediktor prognostik terhadap luaran klinis pada pasien COVID-19 derajat sedang. Intervensi nutrisi pada berbagai derajat penyakit COVID-19 memiliki pengaruh terhadap lama rawat, mortalitas dan lama konversi pasien COVID-19.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Depositing User: | Nasyir Nompo |
Date Deposited: | 20 Dec 2021 02:59 |
Last Modified: | 20 Dec 2021 02:59 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/11764 |