PAKAN, FATRIA WINDI (2021) UJI DAYA HAMBAT MINYAK BIJI BUAH KELOR (Moringa Oleifera Lamk) TERHADAP BAKTERI Actinobacillus Actinomycetemcomitans. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
J011181302_skripsi_19-10-2021 cover1.png
Download (127kB) | Preview
J011181302_skripsi_19-10-2021 1-2.pdf
Download (1MB)
J011181302_skripsi_19-10-2021 dp.pdf
Download (2MB)
J011181302_skripsi_19-10-2021.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (3MB)
Abstract (Abstrak)
Latar Belakang : Tanaman kelor atau Moringa Oleifera L merupakan salah satu jenis tanaman tropis yang mudah tumbuh di daerah tropis seperti Indonesia dan merupakan tumbuhan yang diakui memiliki banyak kegunaan secara nasional dan internasional. Tanaman kelor dapat dimanfaatkan secara keseluruhan dari bagian akar, daun, buah, bunga dan biji. Biji kelor mengandung minyak nabati yang tinggi dan memiliki banyak manfaat dalam bidang kesehatan. Bakteri Actinobacillus Actinomycetemcomitans merupakan penyebab penyakit periodontal. Bakteri Actinobacillus Actinomycetemcomitans merupakan bakteri anaerob batang gram negatif yang berperan penting dalam perkembangan penyakit periodontal seperti pembentukan pocket periodontal, kerusakan serat periodontal dan tulang alveolar.Tujuan : Mengetahui efektivitas ekstrak minyak biji buah kelor dalam menghambat pertumbuhan bakteri Actinobacillus Actinomycetemcomitans dan pada konsentrasi berapa ekstrak minyak biji buah kelor dapat menghambat pertumbuhan bakteri Actinobacillus Actinomycetemcomitans Hasil: pengujian dilakukan dengan cara difusi cakram dengan bakteri uji Actinobacillus Actinomycetemcomitans, konsentrasi larutan minyak biji buah kelor yang akan diujikan yaitu 75%,50% dan 25%, kontrol positif menggunakan antibiotik clindamycin dan kontrol negatif menggunakan DMSO. Pada uji statistik Shaphiro-Wilk diperoleh nilai p > 0,05 yang berarti data tersebut terdistribusi normal, dilanjutkan dengan uji statistik One-way Anova didapatkan nilai signifikansi 0,000 (p<0.05), uji Post Hoc LSD menunjukan adanya signifikasi (p<0.05) antara kelompok perlakuan. Zona hambat terbesar terbentuk pada konsentrasi yang diujikan yaitu pada konsentrasi 75% sebesar 4.73 dan terkecil pada konsentrasi 25% yaitu 2.23. Kesimpulan: Minyak biji buah kelor (Moringa Olefiera L) memiliki daya hambat terhadap bakteri Actinobacillus Actinomycetemcomitans dan Pemberian minyak biji buah kelor dengan konsentrasi 25%, 50% dan 75% menunjukan semakin besar konsentrasi yang diberikan makan semakin luas pula diameter zona bening (zona hambat) yang terbentuk oleh bakteri Actinobacillus Actinomycetemcomitans.
Kata Kunci: Minyak biji buah kelor (Moringa Olefiera L), antiinflamasi, Actinobacillus Actinomycetemcomitans.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RK Dentistry |
Depositing User: | S.Sos Rasman - |
Date Deposited: | 13 Dec 2021 06:57 |
Last Modified: | 13 Dec 2021 06:57 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/11680 |