UJI TOKSISITAS AKUT SETELAH PEMBERIAN PULP OUT: KAJIAN BERAT BADAN, KONSUMSI MAKANAN DAN MINUMAN, DAN GEJALA OTONOM

Latar Belakang: Pulp-out telah terbukti khasiatnya sehingga dianggap dapat dipertimbangkan untuk dijadikan sebagai salah satu alternatif bahan devitalitasi pulpa berbasis herbal. Pulp-out yang diaplikasikan dalam kavitas rongga mulut memiliki potensi tertelan. Oleh karena itu, pemanfaatan Pulp-out perlu dilakukan uji toksisitas akut untuk melihat keamanannya. Tujuan: Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gejala otonom setelah pemberian Pulp-out. Metode: Studi ini menggunakan tikus putih galur Wistar sebanyak 12 ekor yang dibagi menjadi 4 kelompok. Kelompok 1 diberi Pulp-out dosis 50 mg/kg BB, kelompok 2 dosis 500 mg/kg BB, kelompok 3 dosis 2500 mg/kg BB dan kelompok 4 sebagai kelompok kontrol negatif. Uji toksisitas akut dari Pulp-out dilakukan dengan memberikan perlakuan selama 14 hari pada hewan uji. Data berat badan, konsumsi makan dan minum dianalisis secara statistika menggunakan metode One-Way ANOVA. P < 0,05 dianggap signifikan dan gejala otonom secara deskriptif Hasil: Hasil penelitian menunjukkan tidak terjadi perubahan bermakna terhadap berat badan, konsumsi makanan dan minuman baik pada kelompok uji maupun kelompok kontrol (P<0,05) dan tidak menyebabkan efek toksik terhadap gejala otonom. Kesimpulan: Pulp-out tidak toksik dengan tidak ditemukannya perubahan yang berarti terhadap berat badan, konsumsi makanan dan minuman, dan gejala otonom.
Kata Kunci: Pulp-out, toksisitas akut, berat badan, konsumsi makanan dan minuman, dan gejala otonom