PENGGUNAAN TEPUNG MAGGOT DENGAN LEVEL BERBEDA TERHADAP HISTOLOGI USUS HALUS BAGIAN ILEUM, POPULASI BAKTERI E. coli DAN PERFORMA AYAM KAMPUNG SUPER

Pemanfaatan tepung maggot sebagai bahan pakan alternatif diharapkan mampu berfungsi ganda yaitu sebagai sumber protein murah dan sebagai anti bakteri alami. Kandungan protein tinggi tepung maggot berpotensi mensubtitusi tepung ikan dalam ransum karena kandungan proteinnya hampir sama namun lebih ekonomis. Tepung maggot berpotensi digunakan sebagai pengganti Antibiotic Growth Promoters (AGP) karena mengandung antibakteri alami. Aktivitas antibakteri ekstrak tepung maggot meningkat seiring peningkatan konsentrasi yang digunakan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektifitas penggunaan tepung maggot dalam ransum sebagai sumber protein dan antibakteri serta pengaruhnya terhadap performan, histologi ileum dan populasi bakteri E. coli pada ayam kampung super. Perlakuan pakan penelitian adalah P0 (0% tepung maggot), P1 (0% tepung maggot tetapi menggunakan antibiotik), P2 (12% tepung maggot), P3 (16% tepung maggot) dan P4 (20% tepung maggot) dalam ransum. Variabel yang diamati meliputi performa (konsumsi ransum, pertambahan berat badan dan konversi ransum), gambaran histologi dan jumlah populasi bakteri E. coli bagian ileum. Analisis data menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan dengan setiap unit percobaan terdiri dari 2 ekor. Hasil analisis ragam menunjukkan konsumsi pakan nyata dipengaruhi (P<0,05) dengan hasil P0 (38,66 g/ekor/hari); P1 (39,15 g/ekor/hari); P2 (36,91 g/ekor/hari); P3 (35,01 g/ekor/hari) dan P4 (34,57 g/ekor/hari). Pertambahan bobot badan sangat nyata dipengaruhi (P<0.01) dengan hasil PBB P0 (21,76 g/ekor/hari); P1 (23,33 g/ekor/hari); P2 (22,25 g/ekor/hari); P3 (21,16 g/ekor/hari) dan P4 (19,17 g/ekor/hari). Konversi pakan nyata dipengaruhi (P<0,05) dengan hasil P0 (1,70): P1 (1,61): P2 (1,59); P3 (1,58) dan P4 (1,72). Jumlah bakteri E. coli tidak dipengaruhi (P>0,05) terhadap semua perlakuan. Gambaran histologi usus halus bagian ileum menunjukkan perlakuan P0 terlihat normal, perlakuan P1 terlihat epitel usus lebih mengambil warna dari pewarnaan HE yang menandakan adanya aktifitas yang cukup tinggi pada sel-sel epitel. Perlakuan P2 terlihat epitel usus yang mengambil aspek warna lebih kuat pada pewarnaan HE, ditandai aktifitas sel epitel yang cukup tinggi dibandingkan P1, adapun perlakuan P3 terlihat epitel usus yang mengambil aspek warna lebih kuat pada pewarnaan HE, ditandai dengan aktifitas sel epitel yang cukup tinggi hampir sama dengan P2, sedangkan perlakuan P4 terlihat epitel usus yang mengambil aspek warna lebih kuat pada pewarnaan HE, ditandai dengan warna ungu dan pink yang lebih kuat menandakan aktifitas sel epitel yang cukup tinggi dan terdapat sel-sel radang dan sel-sel darah merah yang mengindikasikan aktifitas pertahanan tubuh meningkat. Disimpulkan bahwa pemberian tepung maggot 16% dalam ransum mampu meningkatkan performa ayam kampung super yang ditandai dengan nilai konversi pakan rendah yaitu 1,58 dan mampu menekan populasi bakteri E. coli, serta meningkatkan aktifitas pertahanan tubuh yang ditandai dengan sel-sel radang dan sel darah pada gambar histologi usus halus bagian ileum.
Kata kunci: Tepung maggot, performance, bakteri E.coli, histologi dan ayam kampung super.