HUBUNGAN POLA JALAN TERHADAP RISIKO JATUH PADA LANSIA DI YAYASAN BATARA HATI MULIA KABUPATEN GOWA

Bertambahnya usia menyebabkan penurunan kemampuan fisik disebabkan oleh hilangnya kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri dan mempertahankan fungsi normalnya. Penurunan kemampuan fisik pada lansia akan berpengaruh pada fungsi lokomotor, sistem muskuloskeletal dan sistem lain yang berakibat pada terjadinya perubahan pola jalan (lebar langkah, panjang langkah dan kecepatan berjalan) yang masih kontroversi terkait hubungannya dengan risiko jatuh.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan Pola Jalan (Lebar Langkah, Panjang Langkah dan Kecepatan Berjalan) terhadap Risiko Jatuh pada Lansia di Yayasan Batara Hati Mulia Kabupaten Gowa.
Penelitian ini merupakan penelitian korelasional dengan pendekatan cross sectional dan teknik pengambilan sampling purposive sampling. Sampel sebanyak 55 lansia berusia 60-80th di Yayasan Batara Hati Mulia Kabupaten Gowa. Pengukuran pola jalan menggunakan metode manual yaitu jejak langkah pada alas dan perhitungan kecepatan berjalan dengan stopwatch sedangkan pengukuran Risiko Jatuh menggunakan Timed up and Go Test (TUGT).
Berdasarkan hasil analisis uji hubungan dengan menggunakan Chi-Square didapatkan nilai signifikansi (p) untuk lebar langkah sebesar 0,013 sehingga terdapat hubungan antara lebar langkah terhadap risiko jatuh. Nilai signifikasi (p) untuk panjang langkah sebesar 0.808 sehingga tidak terdapat hubungan antara panjang langkah terhadap risiko jatuh. Nilai signifikasi (p) untuk kecepatan berjalan 0.769 sehingga tidak terdapat hubungan antara kecepatan berjalan terhadap risiko jatuh.