Said, Muhammad Fadli (2021) Pengaruh Pemberian Eritropoietin terhadap Ekspresi mRNA Brain-Derived Neutrophic Factor (mRNA BDNF), kadar Stromal Cell-Derived Factor-1 (SDF-1), dan Neuron Specific Enolase (NSE) pada Model Cedera Otak Sprague Dawley. Disertasi thesis, Universitas Hasanuddin.
C013182001_disertasi_19-10-2021 cover1.png
Download (206kB) | Preview
C013182001_disertasi_19-10-2021 1-2.pdf
Download (2MB)
C013182001_disertasi_19-10-2021 dp.pdf
Download (2MB)
C013182001_disertasi_19-10-2021.pdf
Restricted to Registered users only
Download (5MB)
Abstract (Abstrak)
Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pemberian EPO terhadap ekspresi mRNA BDNF. kadar serum SDF-1 dan NSE pada hewan coba dengan TBl. Cedera otak traumatis (TBl) adalah gangguan multifaset yang merupakan penyebab utama kematian dan kecacatan pada anak-anak dan dewasa muda di negara-negara industri. Berbagai macam terapi telah dilakukan dalam pengelolaan cedera otak, salah satunya adalah pemberian
eritropoietin (EPO). Belum banyak penelitian di lndonesia yang membuktikan bahwa pemberian EPO efektif pada parameter seperti brain-derived neurotrophic factor (BDNF mRNA), stromal cell-derived factor 1 (SDF-1) dan neuron-specific enolase (NSE) pada cedera otak. pasien.
Penelitian ini dilakukan pada model cedera kepala tikus. Lima belas ekor tikus diacak dan dikelompokkan menjadi 3 kelompok, A, B, dan C. EPO diberikan s.c dengan dosis 30.000 U/kg. Sampel darah diambil setelah cedera otak (HO), 12 jam (H12), dan 24 jam (H24) setelah cedera otak. Kadar serum SDF-1 dan NSE diukur menggunakan ELISA, dan ekspresi gen mRNA BDNF diukur dengan Real-Time-PCR.
Hasil penelitian ini menemukan bahwa EPO meningkatkan ekspresi
mRNA BDNF pada kelompok C pada H-12 (7,92 r 0,51 vs 6,45 t 0,33) dibandingkan dengan kelompok B, dan padaH-24 (9,20 t 0,56 vs 7 ,22 + 0,19); peningkatan kadar SDF-1 pada kelompok C pada H-12 (7 ,56 t 0,54) vs 4,62 t 0,58) dibandingkan kelompok B, dan pada H-24 (11,32 t 4,55 vs 2 ,55 t 0,70);
penurunan kadar NSE serum pada kelompok C pada H- 12 (17,25 + 2,02 vs 29,65 + 2,33) dibandingkan dengan kelompok B dan pada H-24 (12 14 ! 2 61 vs 37,31 t 2,76); nilai tersebut berbeda nyata dengan p<0,05. Erythropoietin mungkin memiliki sifat neuroprotektif dan anti-inflamasi pada cedera otak
traumatis dengan meningkatkan ekspresi mRNA BDNF dan kadar SDF-1 serum, dan menurunkan kadar NSE serum.
Item Type: | Thesis (Disertasi) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Kedokteran > Pendidikan Dokter |
Depositing User: | Nasyir Nompo |
Date Deposited: | 26 Nov 2021 07:08 |
Last Modified: | 26 Nov 2021 07:08 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/11417 |