MODEL AKUNTABILITAS PENGELOLAAN DANA DESA (STUDY KASUS DI DESA BULUSUKA KECAMATAN BONTORAMBA KABUPATEN JENEPONTO)= Management Accountability Model of Village Fund (Case study in Bulusuka Village Bontoramba District Jeneponto Regency)

Nasir. E013171015.Model Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa (studi kasus di Desa Bulusuka Kecamatan Bontoramba Kabupaten Jeneponto).Dibimbing oleh Sulaiman Asang sebagai Promotor, Hamsinah sebagai Ko-Promotor I dan Muhammad Rusdi sebagai Ko-Promotor II.
Penelitian ini bertujuan untuk : 1) mendeskripsikan dan menganalisis akuntabilitas pengelolaan Dana Desa dilihat dari dimensi transparansi, kewajiban, pengendalian, tanggung jawab, dan responsivitas di Kabupaten Jeneponto kecamatan Bontoramba Desa Bulusuka; 2) Menganalisis faktor-faktor apa saja yang menghambat akuntabilitas pengelolaan dana desa dalam pembangunan diKabupaten Jeneponto Kecamatan Bontoramba Desa Bulusuka; dan 3) mendeskripsikan model akuntabilitas pengelolaan Dana Desa yang akuntabel di Kabupaten Jeneponto Kecamatan Bontoramba Desa Bulusuka.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif (bersifat fenomenologi), yang dilaksanakan pada September 2019 s/d Februari 2020 di Desa Bulusuka kecamatan Bontoramba Kabupaten Jeneponto Provinsi Sulawesi Selatan. Informan penelitian meliputi: internal pemerintah Desa, Camat Bontoramba, Tim Pendamping Desa (TPD), Akademis idan LSM. Data dikumpulkan melalui observasi, Wawancara dan Dokumenter, sedangkan analisis data dilakukan melalui pengumpulan data, reduksi, penyajian dan verifikasi/kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Akuntabilitas pengelolaan Dana Desa dilihat dari dimensi transparansi, kewajiban, pengendalian, tanggung jawab, dan responsivitas sepenuhnya belum optimal dikelola secara akuntabel. Adanya pengelolaan dana desa secara akuntabilitas dan transparansi yakni melalui Musdus dan Musdes rancangan anggaran dan program pembangunan dan musyawarah realisasi anggaran dan realisasi program pembangunan dengan memasang Barnner ditempat umum sebagai informasi, sehingga masyarakat mengetahui proses pengelolaan dana desa. 2) Faktor penghambat sumberdaya manusia, kemampuan manajemen pemerintah desa, terlambatnya pencairan anggaran dan partisipasi masyarakat, dalam pertanggungjawaban Anggaran Dana Desa baik secara teknis maupun administrasi belum optimal secara akuntabel, namun dalam hal pertanggungjawaban administrasi keuangan kompetensi sumber daya manusia pengelola merupakan kendala utama, sehingga masih memerlukan pendampingan guna penyesuaian perubahan aturan setiap tahun. 3) Model akuntabilitas ini berfokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui realisasi dana desa menjadi target utama infrastruktur, pemberdayaan dan pembinaan, sehingga ada perubahan tata kelola pemerintahan desa Bulusuka dari desa tertinggal menjadi desa berkembang, dan untuk menjalankan model akuntabilitas ini harus ditunjang dengan sumber daya manusia. Model akuntabilitas pengelolaan yang diberikan pada penelitian diharapkan menjadi petunjuk dari pelaksanaan akuntabilitas pengelolaan dana desa secara baik, meskipun sejalan dengan perkembangan diperlukan revisi atau perbaikan-perbaikan dalam model pengelolaan.
Kata kunci: Akuntabilitas, pengelolaan, Dana Desa