PENENTUAN LOKASI POTENSIAL PEDAGANG KAKI LIMA (STUDI KASUS: KECAMATAN WARA DAN WARA DI KOTA PALOPO TIMUR)

Pertumbuhan kegiatan PKL di Kota Palopo yang cukup pesat tanpa adanya penanganan yang baik dapat mengakibatkan ketidakteraturan tata kota.
Keberadaan PKL menimbulkan banyak permasalahan diantaranya kemacetan lalu lintas, pencemaran lingkungan serta mengganggu kenyamanan pejalan kaki.
Pemerintah Kota Palopo telah membuat suatu program dengan prinsip memberdayakan sektor informal khususnya PKL untuk melakukan aktivitasnya dalam suatu lokasi tertentu dengan tetap menjaga ketertiban dan kebersihan terhadap lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk 1) Mengidentifikasi karakteristik PKL di Kota Palopo; 2) Menentukan faktor pendukung dan penghambat dalam penentuan lokasi PKL di Kota Palopo; 3) Merumuskan arahan
penentuan lokasi potensial PKL yang optimal di Kota Palopo. Identifikasi karakteristik PKL dilakukan dengan analisis deskriptif kualitatif. Adapun untuk menentukan bobot faktor yang berpengaruh menggunakan Analytical Hierarcy
Proces (AHP) berbasis Expert Choice. Penentuan lokasi potensial PKL yang dilakukan menggunakan analisis Grid Based dengan grid berukuran 25 meter x 25
meter. Hasil dari penelitian ini menemukan beberapa karakteristik yang mendukung dalam penetuan lokasi PKL seperti penghasilan, pola pelayanan, pola penyebaran, pendidikan, usia, serta waktu berdagang. Selain itu, ditemukan beberapa faktor yang berpengaruh terhadap penentuan lokasi PKL yakni aksesibilitas, pendapatan,fasilitas publik, sarana dan prasarana, ketersediaan lahan parkir, dekat dengan kawasan permukiman serta daya tarik lokasi. Hasil analisis penentuan lokasi potensial PKL pada Kota Palopo tersebar di beberapa titik.
Adapun hasil tersebut diklasifikasi menjadi lima tingkatan yaitu sangat tidak potensial dengan jumlah grid 7015, tidak potensial dengan jumlah grid 4583, cukup potensial dengan jumlah grid 3577, potensial dengan jumlah grid 637,
sangat potensial dengan jumlah grid 327.