PERBANDINGAN METRIK SPASIAL DEFORESTASI DI PULAU KALIMANTAN DAN NUSA TENGGARA


Adriani, Mita (2021) PERBANDINGAN METRIK SPASIAL DEFORESTASI DI PULAU KALIMANTAN DAN NUSA TENGGARA. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
M011171012_skripsi_01-10-2021 cover1.jpg

Download (217kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
M011171012_skripsi_01-10-2021 Bab 1-2.pdf

Download (567kB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
M011171012_skripsi_01-10-2021 Dapus-lamp.pdf

Download (758kB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
M011171012_skripsi_01-10-2021.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract (Abstrak)

Mita Adriani (M011 171 012) Perbandingan Metrik Spasial Deforestasi di Pu-lau Kalimantan dan Nusa Tenggara, dibawah bimbingan Syamsu Rijal dan Roland A. Barkey.
Pulau Kalimantan dan Nusa Tenggara merupakan dua wilayah yang terde-forestasi dengan karakteristik yang berbeda. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis metrik spasial deforestasi guna memberikan informasi lebih terkait kejadian deforestasi. Metrik spasial deforestasi diidentifikasikan melalui peta de-forestasi yang terjadi di Pulau Kalimantan pada periode 1990 – 2000, 2000 – 2010, dan 2010 – 2018 dengan jumlah piksel 594.404.158 dan Nusa Tenggara pada peri-ode 1990 – 2000, 2000 – 2010, dan 2010 – 2019 dengan jumlah piksel 73.415.728. Metrik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Clumpiness Index (CI), Contigu-ity Mean Index (Contig MN) dan Patch Density (PD). Nilai metrik spasial pada Pulau Kalimantan dari periode 1990 – 2000, 2000 – 2010 dan 2010-2018 yaitu un-tuk CI berturut-turut adalah 0.9352, 0.9512 dan 0.8250 untuk Contig MN 0.4535, 0.5357 dan 0.3712 untuk PD 0.0081, 0.0036 dan 0.0333. Nilai metrik spasial pada Nusa Tenggara dari periode 1990 – 2000, 2000 – 2010 dan 2010-2019 yaitu untuk CI berturut-turut adalah 0.8991, 0.8757 dan 0.9036 untuk Contig MN 0.6405, 0.4460 dan 0.3708 untuk PD 0.0044, 0.0036 dan 0.0030. Pola spasial deforestasi yang terjadi di Pulau Kalimantan dan Nusa Tenggara tidak terdapat perbedaan yaitu pola spasial deforestasi yang mengelompok, keterhubungan rendah dan tidak ter-fragmentasi (3-1-1) yang diakibatkan oleh perubahan tutupan hutan menjadi perke-bunan pada Pulau Kalimantan dan pertanian lahan kering dan semak belukar pada Nusa Tenggara.
Kata kunci: Deforestasi, Metrik Spasial, Clumpiness Index, Contiguity Mean Index, Patch Density

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: S Agriculture > SD Forestry
Depositing User: S.Sos Rasman -
Date Deposited: 04 Nov 2021 01:16
Last Modified: 04 Nov 2021 01:16
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/10242

Actions (login required)

View Item
View Item