KELIMPAHAN DAN DISTRIBUSI UKURAN KEONG BAKAU (Telescopium telescopium Linnaeus, 1758) DI PERAIRAN DESA NISOMBALIA, KECAMATAN MARUSU, KABUPATEN MAROS


KHERANI, UMMU (2021) KELIMPAHAN DAN DISTRIBUSI UKURAN KEONG BAKAU (Telescopium telescopium Linnaeus, 1758) DI PERAIRAN DESA NISOMBALIA, KECAMATAN MARUSU, KABUPATEN MAROS. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
L21114014_skripsi cover1.jpg

Download (286kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
L21114014_skripsi Bab 1-2.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
L21114014_skripsi Dapus-lamp.pdf

Download (629kB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
L21114014_skripsi.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract (Abstrak)

UMMU KHERANI, L21114014. “Kelimpahan dan Distribusi Ukuran Keong Bakau (Telescopium telescopium Linnaeus, 1758) di Perairan Desa Nisombalia, Kecamatan Marusu, Kabupaten Maros” dibimbing oleh Sharifuddin Bin Andy Omar sebagai Pembimbing Utama dan Budiman Yunus sebagai Pembimbing Anggota.
Gastropoda merupakan salah satu sumber daya hayati perairan yang memiliki keanekaragaman spesies dan memiliki karakter yang tersendiri antarspesies. Salah satu spesies dari gastropoda yaitu keong bakau (Telescopium telescopium). Penelitian ini mengkaji kelimpahan dan distribusi ukuran keong bakau di Desa Nisombalia, Kecamatan Marusu, Kabupaten Maros. Metode penelitian menggunakan metode transek garis. Pengambilan sampel dilakukan pada dua stasiun yang berbeda. Pengamatan pada masing-masing stasiun dilakukan sebanyak 30 plot, dengan ukuran plot 1 m x 1 m, dan jarak antarplot 10 m. analisis data di lakukan di Laboratorium Biologi Perikanan. Pengambilan sampel keong bakau dilakukan pada saat surut terendah, sedangkan pengambilan data kualitas air (pH, salinitas dan suhu) diambil pada saat air sedang pasang. Kelimpahan dan kepadatan keong bakau lebih tinggi di Stasiun II (5,27 ± 1,41 ind/m²). Pola distribusi keong bakau pada kedua stasiun mendekati acak. Keong bakau yang terdapat di Stasiun II (70,52 ± 4,34 mm) memiliki rerata panjang cangkang relatif lebih besar dibandingkan di Stasiun I (69,72 ± 6,34 mm). Hasil analisis kualitas air menunjukkan Stasiun II memiliki kualitas yang normal sesuai dengan standar baku mutu biota yang ditetapkan oleh Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup nomor 51 tahun 2004.
Kata kunci: keong bakau, Telescopium telescopium, kelimpahan, distribusi, Kuri Caddi, Kuri Lompo

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Depositing User: S.Sos Rasman -
Date Deposited: 01 Nov 2021 05:14
Last Modified: 01 Nov 2021 05:14
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/9840

Actions (login required)

View Item
View Item