PERTIWI, AISYAH NOER AULIYAH MADANI (2021) FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BADUTA USIA 12-23 BULAN DI KABUPATEN BONE DAN ENREKANG (ANALISIS LANJUTAN DATA DASAR PROGRAM GAMMARA’NA TAHUN 2020). Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
K011171324_skripsi_01-10-2021 cover1.jpg
Download (272kB) | Preview
K011171324_skripsi_01-10-2021 Bab 1-2.pdf
Download (881kB)
K011171324_skripsi_01-10-2021 Dapus-lamp.pdf
Download (6MB)
K011171324_skripsi_01-10-2021.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (8MB)
Abstract (Abstrak)
Aisyah Noer Auliyah Madani Pertiwi. Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Baduta Usia 12-23 Bulan Di Kabupaten Bone Dan Enrekang (Analisis Lanjutan Data Dasar Program Gammara’NA Tahun 2020)
(xvi + 112 Halaman + 14 Tabel + 11 Grafik +3 Gambar + 4 Lampiran)
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak berusia dibawah lima tahun yang disebabkan kekurangan gizi kronis. Bappenas menetapkan Provinsi Sulawesi Selatan sebagai wilayah konvergensi stunting dengan 11 kabupaten sebagai lokus penanganan dan pencegahan stunting. Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan telah mengambil langkah konvergensi stunting dengan melaksanakan program Gammara’NA (Gerakan Masyarakat Memberantas Stunting). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada baduta usia 12-23 bulan di Kabupaten Bone dan Enrekang tahun 2020.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan observasional menggunakan desain cross sectional. Jumlah populasi dalam program Gammara’NA sebanyak 19.000 baduta usia 12-23 bulan di Kabupaten Bone dan Enrekang. Penarikan sampel yang dilakukan adalah non random sampling menggunakan teknik purposive sampling dengan memilih 10 baduta disetiap desa. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 503 baduta. Analisis data menggunakan analisis univariat serta bivariat dengan uji chi square dan fisher exact sebagai alternatifnya
Hasil penelitian ini didapatkan prevalensi kejadian stunting di Kabupaten Bone (30,5%) dan Enrekang (34,4%). Hasil analisis ditemukan adanya hubungan antara tinggi badan ibu (p=0,015), berat badan lahir (p=0,003) dan sumber air minum (p=0,033) dengan kejadian stunting pada baduta usia 12-23 bulan. Tidak terdapat hubungan antara variabel pendidikan ibu (p=0,260), pekerjaan ibu (p=0,770), usia kehamilan (p=0,243), kolostrum (p=0,558), ASI eksklusif (p=0,685), kepemilikan jamban (p=1,000), sumber air bersih (p=0,712) dan asap rokok (0,775) dengan kejadian stunting pada baduta usia 12-23 bulan.
Disarankan bagi Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan agar dalam pelaksanaan program Gammara’NA dapat dilanjutkan, dengan mengupayakan optimalisasi fasilitas kesehatan melalui peningkatan kualitas antenatal care, pemberian penyuluhan terkait pengetahuan gizi dan pola asuh anak yang baik kepada para orang tua, terutama ibu. Pemahaman yang diberikan oleh konselor gizi bisa menjadi pedoman untuk meningkatkan status gizi anak.
Kata Kunci : Kejadian Stunting, Baduta, Program Gammara’NA
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RA Public aspects of medicine |
Depositing User: | S.Sos Rasman - |
Date Deposited: | 10 Nov 2021 01:23 |
Last Modified: | 10 Nov 2021 01:23 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/9770 |