Aussiana, Ainun Rizki (2020) Profil Pasien Batu Saluran Kemih di RS Wahidin Sudirohusodo Makassar Periode Januari - Juni 2019. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
C011171358_skripsi cover1.png
Download (227kB) | Preview
C011171358_skripsi 1-2.pdf
Download (753kB)
C011171358_skripsi dp.pdf
Download (508kB)
C011171358_skripsi.pdf
Download (1MB)
Abstract (Abstrak)
Latar Belakang: Batu Saluran Kemih adalah keadaan dimana terdapat massa keras seperti batu yang terbentuk di sepanjang saluran kemih, yang kemudian dapat menimbulkan rasa nyeri, perdarahan, maupun infeksi. Pembentukan batu disebabkan oleh peningkatan jumlah zat kalsium, oksalat dan asam urat dalam tubuh atau menurunnya sitrat yang merupakan zat penghambat pembentukan batu. Berdasarkan data dari Depkes RI, angka kejadian BSK di Indonesia tahun 2002 adalah 37.636 kasus baru, dengan jumlah kunjungan 58.959 penderita. Sedangkan jumlah pasien yang dirawat adalah 19.018 penderita, dengan jumlah kematian 378 penderita. Prosedur yang sebaiknya dilakukan untuk mendiagnosis kasus batu saluran kemih ialah pemeriksaan urinalisis, yang mana pemeriksaan tersebut dipilih sebagai pemeriksaan awal untuk membantu menegakkan diagnosis kasus saluran kemih karena dapat memberikan gambaran saluran kemih dari ginjal sampai uretra.Tujuan: mengetahui karakteristik dan gambaran urinalisis pasien batu saluran kemih di RS Dr. Wahidin Sudirohusodo pada bulan Januari - Juni 2019. Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif observasional yaitu mengumpulkan data dari rekam medis pasien. Pengambilan sampel di lakukan secara total sampling. Analisis data dilakukan dengan menggunakan program SPSS ver.24 lalu disajikan dalam bentuk tabel dan narasi. Hasil: Dari 31 sampel, terdapat 1 sampel masuk kelompok usia 12-25 tahun (3,2%), 9 sampel usia 26-45 tahun (29,0%), dan 21 sampel usia 46-65 tahun ke atas (67,7%). Terdapat 25 sampel berjenis kelamin laki-laki (80,6%), dan 6 sampel berjenis kelamin perempuan (19,4%). Terdapat 2 sampel berstatus gizi BB kurang (6,5%), 9 sampel berstatus gizi BB normal (29,0%), 8 sampel bersatus gizi beresiko (25,8%), 11 sampel bersatus gizi obesitas I (35,5%), dan 1 sampel bersatus gizi obesitas II (3,2%). Terdapat 19 sampel yang lokasi batunya di ginjal (61,3%), 7 sampel yang lokasi batunya di ureter (22,6%), dan 5 sampel yang lokasi batunya di buli-buli (16,1%). Semua sampel masuk dalam kategori berat jenis urin normal sebesar 1.005-1.035 (100%). Terdapat 10 sampel urin berwarna kuning muda (32,6%), 14 sampel urin berwarna kuning (45,2%), dan 7 sampel urin berwarna kuning keruh (22,6%). Terdapat 18 sampel positif protein urin(58,1%) dan terdapat 30 sampel pH urin 4,5-8 (96,8%), 1 sampel dengan pH urin >8 (3,2%), 8 sampel positif kristal pada urin (25,8%). Kesimpulan: secara keseluruhan karakteristik penderita BSK lebih sering terjadi pada laki-laki dan banyak terjadi pada kelompok usia 46-≥65 tahun, proporsi letak batu yang tertinggi adalah berada di ginjal (61,3%), sekitar 35,5% pasien berstatus gizi obesitas I. Parameter berat jenis, pH, dan warna urin pasien BSK cenderung dalam batas normal. Sekitar 61,3% pasien mengalami hematuria mikroskopik, 67,7% mengalami leukosituria, 58,1% mengalami positif proteinuria.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) R Medicine > RC Internal medicine R Medicine > RM Therapeutics. Pharmacology |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Kedokteran > Pendidikan Dokter |
Depositing User: | wahyuni aras |
Date Deposited: | 10 Dec 2020 18:44 |
Last Modified: | 06 Nov 2024 00:39 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/974 |