ANALISIS RISIKO KESEHATAN AKIBAT KONSUMSI TOMAT (Lycopersicon esculentum) YANG MENGANDUNG RESIDU PROFENOFOS DI KABUPATEN GOWA


HR LAGU, ABD MAJID (2013) ANALISIS RISIKO KESEHATAN AKIBAT KONSUMSI TOMAT (Lycopersicon esculentum) YANG MENGANDUNG RESIDU PROFENOFOS DI KABUPATEN GOWA. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
abdmajidhr-2227-1-13-abd.-7 cover.jpg

Download (261kB) | Preview
[thumbnail of dapus] Text (dapus)
abdmajidhr-2227-1-13-abd.-7 dapus-lam.pdf

Download (600kB)
[thumbnail of full text] Text (full text)
abdmajidhr-2227-1-13-abd.-7.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)
[thumbnail of bab 1-2] Text (bab 1-2)
abdmajidhr-2227-1-13-abd.-7 1-2.pdf

Download (1MB)

Abstract (Abstrak)

ABSTRAK
ABD. MAJID HR LAGU. Analisis Risiko Kesehatan Akibat Konsumsi
Sayur Tomat (Lycopersicon esculentum) Yang Mengandung Residu
Profenofos di Kabupaten Gowa (dibimbing oleh Anwar Daud dan Veni
Hadju)
Sayur tomat merupakan jenis sayuran yang bernilai gizi tinggi sehingga
sangat digemari oleh seluruh kalangan masyarakat. Dalam kegiatan
produksi tomat tidak bisa terlepas dari penggunaan pestisida.Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui risiko kesehatan akibat konsumsi tomat
(lycopersicon esculentum) yang mengandung residu profenofos di
Kelurahan Tamaona Kecamatan Tombolo Pao Kabupaten Gowa. Metode
penelitian ini adalah observasional study dengan rancangan Analisis
Risiko Kesehatan Lingkungan. Konsentrasi Profenofos diukur dengan
menggunakan Gas Chromatography (GC), sedangkan berat badan, laju
asupan, dan frekuensi paparan diukur secara kuantitatif melalui
wawancara kuesioner terhadap 100 responden untuk menghitung Intake
profenofos dan tingkat risiko kesehatan (RQ). Konsentrasi profenofos di
dalam sayur tomat terdeteksi pada sampel I, II, dan V sedangkan pada
sampel III dan IV tidak terdeteksi, konsentrasi tertinggi pada sampel V
yaitu 0,5234 mg/kg dan konsentrasi rata-rata yaitu 0,37003 mg/kg.
Berdasarkan hasil tersebut maka konsentrasi profenofos dalam sayur
tomat masih di bawah BMR yang ditetapkan SNI tahun 2009 yaitu 2,0
mg/kg. Hasil analisis menunjukkan Untuk RQ Karsinogen sebanyak 88
responden memiliki nilai rata-rata RQ ≤ 1 dan 12 responden memiliki nilai
RQ > 1. Untuk RQ Non Karsinogen sebanyak 18 responden memiliki nilai
rata-rata RQ ≤ 1 dan 82 responden memiliki nilai RQ > 1. Kelompok
dengan nilai RQ ≤ 1 dikategorikan sebagai kelompok aman, sedangkan
kelompok dengan nilai RQ > 1 disebut kelompok berisiko terhadap efek
penyakit karsinogen atau Non Karsinogen. Manajemen pengurangan
risiko kesehatan perlu dilakukan karena melihat besarnya risiko paparan
profenofos baik penyakit karsinogen maupun penyakit non karsinogen.

Item Type: Thesis (Thesis)
Subjects: R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Depositing User: Kamaluddin
Date Deposited: 09 Nov 2021 06:31
Last Modified: 09 Nov 2021 06:31
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/9623

Actions (login required)

View Item
View Item