EKSPLORASI DAN STUDI KEEFEKTIFAN CENDAWAN PEMACU PERTUMBUHAN TANAMAN (PGPF) DAN ANTAGONIS TERHADAP PENYAKIT HAWAR DAUN PADA TANAMAN TALAS SAFIRA (Colocasia esculenta (L.) Schott var. antiquorum)


Eka Wisdawati, Eka Wisdawati (2020) EKSPLORASI DAN STUDI KEEFEKTIFAN CENDAWAN PEMACU PERTUMBUHAN TANAMAN (PGPF) DAN ANTAGONIS TERHADAP PENYAKIT HAWAR DAUN PADA TANAMAN TALAS SAFIRA (Colocasia esculenta (L.) Schott var. antiquorum). Disertasi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
P0100316404_disertasi_23-10-2020(FILEminimizer)_Hal_Judul1.jpg

Download (321kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1 dan 2] Text (Bab 1 dan 2)
P0100316404_disertasi_23-10-2020(FILEminimizer)_1-2.pdf

Download (498kB)
[thumbnail of Daftar Pustaka] Text (Daftar Pustaka)
P0100316404_disertasi_23-10-2020(FILEminimizer)_Daftar Pustaka dan Lamp..pdf

Download (474kB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
P0100316404_disertasi_23-10-2020(FILEminimizer).pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract (Abstrak)

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui intensitas serangan penyakit hawar daun di beberapa lokasi pertanaman talas safira di Sulawesi Selatan, (2) mengidentifikasi patogen penyebabnya secara morfologi dan biomolekuler, (3) mengkaji cendawan rizosfer yang bersifat sebagai pemacu pertumbuhan tanaman (PGPF) dalam menghasilkan senyawa metabolit sekunder meliputi hormon (IAA, GA3) dan biofertilizer (pelarut fosfat), (4) Mengkaji cendawan rizosfer yang bersifat sebagai antagonis dengan kemampuan menghasilkan siderofor, enzim kitinase dan selulase, (5) Menguji efektifitas isolat unggulan sebagai pemacu pertumbuhan tanaman (PGPF) dan atau sebagai antagonis secara in vivo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa intensitas serangan patogen di Gowa 50,31%, Makassar 25,02% dan Maros 24,98%. Patogen penyebab hawar daun memiliki hifa aseptat yang tidak membengkak dengan bentuk sporangium ovoid atau elips dengan panjang 37,06 – 53,80 µm dan lebar 22,27 – 26,90 µm. Hasil analisa secara biomolekuler memiliki kemiripan dengan Phytophthora colocasiae strain PC.3. Hasil isolasi pada rizosfer talas diperoleh 62 isolat yang terdiri dari genus Aspergillus, Fusarium, Trichoderma, Penicillium, Gliocladium, Mucor dan isolat unknown. Isolat memiliki kemampuan sebagai PGPF dengan memproduksi IAA 4,18-12,10 µgl-1 , Giberellin 3,93 – 5,05 µgl-1 , dan Kelarutan Fosfat 3,84 – 12,75 µgl-1. Isolat memiliki kemampuan sebagai antagonis dengan kemampuan memproduksi Siderofor Katekol 5,07 – 14,87 µgl-1, Siderofor Salisilat 3,89 – 7,99 µgl-1 , Indeks selulolitik 1,09 – 1,94 cm, indeks kitinolitik 1,17 – 2,25 cm dan uji antagonis 20,24 – 81,96%. Hasil pengujian PGPF secara in vivo menunjukkan bahwa Aspergillus japonicus RTM18, Aspergillus japonicus RTM11, Aspergillus flavus RTB39 dan Fusarium sp RTM24 berpengaruh nyata terhadap luas daun, tinggi tanaman dan berat umbi tanaman talas safira, sedangkan Trichoderma asperellum RTP8, Trichoderma viride RTB2, Trichoderma koningii RTM28, Fusarium sp RTM29 dan F. oxysporum RTM1 selain berpengaruh nyata terhadap berat umbi tanaman talas safira juga mampu menekan serangan penyakit hawar daun.
Kata kunci : Rizosfer, Cendawan, Talas safira, PGPF, Antagonis.

Item Type: Thesis (Disertasi)
Subjects: S Agriculture > SB Plant culture
Depositing User: sangiasseri abubakar
Date Deposited: 10 Dec 2020 18:38
Last Modified: 06 Nov 2024 04:42
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/952

Actions (login required)

View Item
View Item