ANALISIS WASH (WATER, SANITATION AND HYGIENE) TERHADAP KEJADIAN STUNTING PADA BADUTA DI KABUPATEN MAMUJU


WAHID, NURUL KHAIRUNNISA (2020) ANALISIS WASH (WATER, SANITATION AND HYGIENE) TERHADAP KEJADIAN STUNTING PADA BADUTA DI KABUPATEN MAMUJU. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of sampul]
Preview
Image (sampul)
K012171033_tesis_ cover.png

Download (215kB) | Preview
[thumbnail of bab 1-2] Text (bab 1-2)
K012171033_tesis_ 1-2.pdf

Download (857kB)
[thumbnail of dapus] Text (dapus)
K012171033_tesis_ dapus.pdf

Download (2MB)
[thumbnail of fulltext] Text (fulltext)
K012171033_tesis_02-11-2020(FILEminimizer).pdf

Download (3MB)

Abstract (Abstrak)

Baduta merupakan masa dimana proses pertumbuhan dan perkembangan terjadi sangat pesat. Salah satu penanda risiko perkembangan anak yang buruk adalah stunting. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor WASH (Water, Sanitation and Hygiene) yang berhubungan dengan kejadian stunting pada baduta di Kabupaten Mamuju.
Desain penelitian cross-sectional. Populasi penelitian adalah seluruh ibu dari baduta usia 24-35 bulan di Kabupaten Mamuju. Jumlah sampel sebanyak 191 responden dengan teknik penarikan sampel menggunakan Proportional Random Sampling. Analisis bivariat menggunakan uji chisquare, sedangkan analisis multivariat menggunakan uji regresi logistik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar baduta berjenis kelamin laki-laki (56,5%), memiliki berat badan lahir ≥ 2.500 gram (93,5%), mayoritas mengalami stunting (60,1%), tidak memiliki riwayat diare (60,0%) dan memiliki riwayat ISPA (50,0%). Terdapat hubungan antara sumber air minum (PR 1,394, p=0,042), pengolahan air minum (PR 1,332, p=0,038), pengelolaan limbah (PR 2,743, p=0,000), pengelolaan sampah (PR 3,808, p=0,001) dan higiene (PR 0,740, p=0,028) terhadap kejadian stunting. Kualitas fisik air minum (PR 0,958, p=0,833) dan kepemilikan jamban (PR 1,041, p=0,760) tidak memiliki hubungan terhadap kejadian stunting di Kabupaten Mamuju. Faktor yang paling dominan yaitu pengelolaan sampah (OR 8,520, 95% CI, 2,099-19,506).
Kesimpulan penelitian yaitu terdapat hubungan antara sumber air minum, pengolahan air minum, pengelolaan limbah, pengelolaan sampah dan higiene terhadap kejadian stunting. Sedangkan, tidak terdapat hubungan antara kualitas fisik air minum dan kepemilikan jamban terhadap kejadian stunting di Kabupaten Mamuju. Responden dengan pengelolaan sampah buruk berisiko 8,520 kali memiliki anak stunting dibandingkan dengan yang pengelolaan sampahnya baik. Oleh karena itu, diharapkan masyarakat untuk mengonsumsi air minum dari sumber terlindung, memperhatikan dan menjaga kondisi sanitasi lingkungan serta selalu menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam lingkungan keluarga.

Item Type: Thesis (Thesis)
Uncontrolled Keywords: Baduta, Stunting, Air, Sanitasi, Sampah, Higiene
Subjects: R Medicine > RA Public aspects of medicine
Depositing User: andi Sitti aisyah
Date Deposited: 10 Dec 2020 18:37
Last Modified: 04 Nov 2024 06:52
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/946

Actions (login required)

View Item
View Item