ENGARUHPENERAPANMUATAN LOKALILMUGIZI BERBASISMAKANANKHASDAERAHGORONTALO TERHADAPPERILAKUGIZISISWA SMUDIKOTA GORONTALOTAHUN2013

Pendidikan muatan lokal berfungsi memberikan peluang untuk
mengembangkan kemampuan siswa yang dianggap perlu oleh suatu daerah tertentu. Kebijakan dimasukkan muatan lokal pada program pendidikan sekolah ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman siswa tentang gizi
dan kesehatan, untuk memutus mata rantai permasalahan gizi dan kesehatan, serta sebagai upaya pelestarian budaya yaitu makanan khas daerah gorontalo Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui perilaku gizi (pengetahuan, sikap dan tindakan) pada siswa SMA yang menerapkan mulok ilmu gizi dan yang
tidak menerapkan, untuk mengetahui pengaruh materi ilmu gizi terhadap perilaku gizi siswa SMA yang menerapkan mulok ilmu gizi, untuk mengetahui pengaruh metode mengajar terhadap perilaku gizi siswa SMA yang menerapkan mulok ilmu gizi, serta untuk mengetahui perbedaan perilaku gizi pada siswa SMA yang menerapkan mulok ilmu gizi dan yang tidak menerapkan mulok ilmu gizi.
Hasil penelitian menunjukan terdapat hubungan yang bermakna antara materi ilmu gizi dengan pengetahuan dan sikap siswa SMA yang menerapkan mulok ilmu gizi dimana nilai p value adalah (0,000 dan 0,031, < 0,05) Sementara untuk materi ilmu gizi dengan praktek/tindakan tidak menunjukkan hubungan
yang bermakna dimana nilai p value adalah 0,790, > 0,05. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara metode mengajar dengan pengetahuan dan praktek/tindakan siswa SMA yang menerapkan mulok ilmu gizi. Dimana nilai p value adalah (0,183 dan 0,217 >0,05) Sementara untuk metode mengajar dengan sikap menunjukkan hubungan yang bermakna nilap p value 0,037 < 0.05. Tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara pengetahuan dan sikap siswa SMA yang menerapkan mulok ilmu gizi dan tidak menerapkan. Dimana nilai p value
(0,817 dan 0,733 > 0,05). Sementara untuk praktek/tindakan menunjukkan perbedaan yang bermakna, nilai p value 0,044 < 0,05. Kepada pihak sekolah perlu adanya motivasi belajar bagi peserta didik, pengembangan materi ilmu gizi, serta anjuran untuk menerapkan mulok ilmu gizi bagi sekolah yang belum menerapkan.