MEKANISME KALSIFIKASI ARTERI KORONER PADA SUBYEK PRIA OBESITAS SENTRAL NON-DIABETES Kajian Interaksi Leptin, Free Leptin Index, Adiponektin, hs-C Reactive Protein, Bone Morphogenetic Protein-2 dan Matrix Gla Protein

ABSTRAK
ANTONIA ANNA LUKITO. Mekanisme Kalsifikasi arteri koroner pada
Subyek Pria Obesitas Sentral Non-diabetes: Kajian Interaksi Leptin, Free
Leptin Index, Adiponektin, hs-C Reactive Protein, Bone Morphogenetic
Protein-2 dan Matrix Gla Protein (dibimbing oleh Syakib Bakri, Peter Kabo
dan Andi Wijaya)
Kalsifikasi vaskuler terjadi akibat disregulasi keseimbangan promotor
dengan inhibitor kalsifikasi. Obesitas merupakan kondisi inflamasi derajat
rendah akibat disfungsi adiposit dan makrofag. Disfungsi adiposit
merupakan kondisi hipersekresi adipokin pro-inflamasi disertai hiposekresi
adipokin anti-inflamasi. Adiposit dan makrofag dalam jaringan lemak
mensekresi sejumlah sitokin ke sirkulasi, merangsang produksi C-Reactive
Protein (CRP) hepatik (penanda inflamasi sistemik). Inflamasi menginduksi
Bone Morphogenetic Protein-2 (BMP-2) endotelial (promotor kalsifikasi),
sedangkan Matrix Gla Protein (MGP) adalah BMP-2 inhibitor. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui mekanisme kalsifikasi koroner dengan
mengkaji interaksi disfungsi adipokin (leptin, free leptin index, adiponektin),
inflamasi (hs-CRP) dan regulator tulang (BMP-2 dan MGP) terhadap
Kalsium Arteri Koroner (KAK). Penelitian desain potong lintang pada 60 pria
obesitas sentral non-diabetes, usia 45-70 tahun. Didapatkan korelasi
bermakna antara rasio free leptin index/adiponektin dengan hs-CRP dengan
mengendalikan resistensi insulin, usia, hipertensi dan dislipidemia (r = 0,318;
p < 0,05), korelasi bermakna antara hs-CRP dengan disregulasi
keseimbangan relatif kadar BMP2 dan MGP [kategori gabungan: (1)BMP
rendah-MGP tinggi, (2)BMP sama dengan MGP, dan (3)BMP tinggi-MGP
rendah] (r = 0,221; p < 0,05) dengan mengendalikan resistensi insulin, usia,
hipertensi dan dislipidemia. Namun tak didapatkan korelasi disregulasi
protein tulang dengan derajat KAK. Selanjutnya didapatkan korelasi
bermakna antara disfungsi adipokin dengan derajat KAK (r = 0,297; p<
0,05). Penelitian ini menunjukkan disregulasi adipokin berupa peningkatan
leptin bebas dan penurunan adiponektin plasma pada pria obes sentral nondiabetes meningkatkan derajat inflamasi, yang selanjutnya mengakibatkan
disregulasi keseimbangan regulator tulang, namun selanjutnya tak terbukti
berhubungan dengan peningkatan derajat kalsifikasi arteri koroner.
Didapatkan juga disfungsi adipokin secara langsung meningkatkan derajat
kalsifikasi arteri