HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KEBISINGAN RUANG BERSALIN DENGAN KEBERHASILAN INISIASI MENYUSU DINI


HUDAYANI, NURUL (2020) HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KEBISINGAN RUANG BERSALIN DENGAN KEBERHASILAN INISIASI MENYUSU DINI. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
C110215102_tesis_23-10-2020_Hal_Judul1.jpg

Download (294kB) | Preview
[thumbnail of BAB I & II] Text (BAB I & II)
C110215102_tesis_23-10-2020_1-2.pdf

Download (734kB)
[thumbnail of Daftar Pustaka] Text (Daftar Pustaka)
C110215102_tesis_23-10-2020_Daftar_Pustaka_dan_Lamp..pdf

Download (150kB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
C110215102_tesis_23-10-2020 ... ok.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract (Abstrak)

Pendahuluan Inisiasi Menyusu dini (IMD) adalah proses membiarkan bayi dengan nalurinya sendiri untuk menyusu dalam satu jam pertama setelah lahir, bersamaan dengan kontak kulit antara kulit ibu dengan kulit bayinya. namun
dalam .pelaksanaannya terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi keberhasilan IMD, antara lain faktor ibu, faktor bayi, faktor tenaga kesehatan, dan faktor lingkungan. Kebisingan merupakan salah satu faktor lingkungan yang
memberi stimulus negatif dan mengakibatkan bayi menimbulkan respon berupa perubahan perilaku, perubahan fungsi fisiologis dan perubahan kimiawi yang berdampak pada keberhasilan menyusu dalam proses IMD.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat kebisingan ruang bersalin terhadap keberhasilan IMD.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain kohort prospektif yang dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar.
Populasi penelitian ini adalah bayi yang lahir secara spontan pervaginam,sehat, usia gestasi > 35 minggu dari ibu yang sehat dan stabil. Penelitian ini membandingkan frekuensi keberhasilan IMD pada sampel penelitian yang berada pada lingkungan dengan tingkat kebisingan < 50 desibel (dB) dan ≥ 50 dB.
Hasil: Penelitian ini melibatkan 49 bayi baru lahir normal pervaginam (laki-laki 22 [44,9%]). Sebagian besar (93,3%) bayi memiliki berat lahir ≥ 2500 gram dan 34,7% merupakan gravid yang pertama. Sebagian besar ibu dari bayi memiliki
pendidikan hingga sekolah menengah atas. Meskipun demikian, tidak ditemukan adanya hubungan yang signifikan antara subjek penelitian pada kelompok tingkat kebisingan < 50 dB dan ≥ 50 dB berdasarkan jenis kelamin, berat lahir, paritas,
dan tingkat pendidikan (P > 0,05). Sebanyak 23 Sebanyak 82,6% (19/23 sampel) subjek penelitian pada kelompok tingkat kebisingan < 50 dB menunjukkan keberhasilan IMD dan 92,3% (24/26 sampel) subjek penelitian pada kelompok tingkat kebisingan ≥ 50 dB menunjukkan kegagalan IMD.
Terdapat hubungan yang signifikan secara statistik antara tingkat kebisingan terhadap keberhasilan IMD (P < 0,05; OR = 57 [95% CI 9,41 – 345,15]).
Kesimpulan: resiko kegagalan IMD pada bayi yang terpapar tingkat kebisingan lebih dari 50 dB lebih besar 57 kali dibandingkan dengan bayi yang terpapar kebisingan kurang dari 50 dB.

Item Type: Thesis (Thesis)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
R Medicine > RG Gynecology and obstetrics
R Medicine > RJ Pediatrics
R Medicine > RJ Pediatrics > RJ101 Child Health. Child health services
Divisions (Program Studi): Fakultas Kedokteran > PPDS Ilmu Kesehatan Anak
Depositing User: wahyuni aras
Date Deposited: 10 Dec 2020 15:00
Last Modified: 10 Dec 2020 15:00
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/933

Actions (login required)

View Item
View Item