ROMBOSITOPENIA SEBAGAI FAKTOR PROGNOSTIK PADA PENDERITA YANG DIRAWAT DI PERAWATAN INTENSIF Thrombocytopenia As Prognostic Marker in Patiens Admitted in PICU


DARMA, ANDI RISMAWATY (2013) ROMBOSITOPENIA SEBAGAI FAKTOR PROGNOSTIK PADA PENDERITA YANG DIRAWAT DI PERAWATAN INTENSIF Thrombocytopenia As Prognostic Marker in Patiens Admitted in PICU. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of bab 1-2] Text (bab 1-2)
andirismaw-1891-1-13-andi-6 1-2.pdf

Download (497kB)
[thumbnail of cover]
Preview
Image (cover)
andirismaw-1891-1-13-andi-6 cover.jpg

Download (267kB) | Preview
[thumbnail of dapus] Text (dapus)
andirismaw-1891-1-13-andi-6 dapus-lam.pdf

Download (55kB)
[thumbnail of full text] Text (full text)
andirismaw-1891-1-13-andi-6.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (755kB)

Abstract (Abstrak)

Pendahuluan. Trombositopenia merupakan salah satu gejala yang sering
ditemukan pada anak sakit berat dan kelainan laboratorium yang umum
ditemukan. Adanya kaitan antara trombositopenia dengan perdarahan
yang dapat menyebabkan kematian pada anak yang dirawat di PICU
maka dibutuhkan satu studi yang lebih lanjut tentang outcome
trombositopenia anak yang dirawat di PICU. Penelitian ini bertujuan untuk
mengevaluasi trombositopenia sebagai faktor prognostik pada pasien yang
dirawat di perawatan intensif.
Metode. Desain penelitian ini adalah kohort prospektif. Data berasal dari
anak yang dirawat di PICU RSUP dr Wahidin Sudirohusodo dari bulan
september 2011 sampai Desember 2011. Subyek diikuti sampai terjadi
outcome.
Hasil. Dari penelitian ini didapatkan 50 sampel penderita, 33 penderita
membaik dan 17 penderita meninggal. Pada saat awal masuk
perawatan jumlah penderita trombositopenia berat yang mengalami
perdarahan gastrointestinal adalah 9 (47,4%) anak. Sementara jumlah
penderita trombositopenia tidak berat yang mengalami perdarahan
gastrointestinal adalah 7 (22,6%),didapatkan hubungan jumlah trombosit
saat awal masuk perawatan dengan perdarahan gastrointestinal secara
statistik menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna dengan nilai p
=0,68 (p>0,05). Hubungan jumlah trombosit setelah 24 jam dan 48 jam
Jumlah penderita trombositopenia tidak berat yang membaik 23 (
74,2%) anak dan meninggal 8 (26,7 %) anak, jumlah penderita
trombositopenia berat yang membaik 10 (52,6 %) anak dan meninggal
8 (26,7%) anak. Hubungan jumlah trombosit setelah 24 dan 48 jam
dengan kejadian meninggal secara statistik menunjukkan perbedaan
bermakna yaitu pada pasien dengan jumlah trombosit ≤ 50000/mm3
dibandingkan dengan jumlah trombosit > 50000/mm3 dengan masingmasing
nilai p 0,022,OR 2,7 (95% IK 1,046-7,325) dan 0,002 (p<0,05),
,OR 5,4 IK 95% 1,388-21,252).
Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa outcome
meninggal penderita dengan trombositopenia berat lebih tinggi daripada
penderita dengan trombositopenia tidak berat setelah 24 jam dan 48 jam
perawatan PICU. Jumlah trombosit ≤50000/mm3 merupakan faktor
prognostik terjadinya perdarahan gastrointestinal pada saat setelah 24
dan 48 jam perawatan.
Kata kunci. Trombositopenia, Outcome, Perdarahan Gastrointestinal,
PICU, anak

Item Type: Thesis (Thesis)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Depositing User: - Nurhasnah
Date Deposited: 08 Nov 2021 07:11
Last Modified: 08 Nov 2021 07:11
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/9310

Actions (login required)

View Item
View Item