IMPLEMENTASI PROGRAM INISIASI MENYUSU DINI (IMD) DIPUSKESMAS BATUA KOTA MAKASSAR


M U N Z I A, M U N Z I A (2013) IMPLEMENTASI PROGRAM INISIASI MENYUSU DINI (IMD) DIPUSKESMAS BATUA KOTA MAKASSAR. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
munzia-1715-1-13-munzi-0 1-2.pdf

Download (474kB)
[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
munzia-1715-1-13-munzi-0 cover.jpg

Download (285kB) | Preview
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
munzia-1715-1-13-munzi-0 dapus.pdf

Download (101kB)
[thumbnail of Full text] Text (Full text)
munzia-1715-1-13-munzi-0.pdf
Restricted to Registered users only

Download (592kB)

Abstract (Abstrak)

Inisiasi menyusu dini adalah proses mengawali menyusu sejak dini yakni
pada menit-menit pertama kelahiran si jabang bayi. Di samping harus dilakukan
pada jam pertama pasca bayi lahir, inisiasi menyusu dini mencakup beberapa
syarat lain, misalnya menempelkan bayi yang baru lahir yang hanya dikeringkan
sebentar kemudian ditempelkan pada ibunya (skin contact), kemudian berusaha
mengjisap air susu ibunya tersebut untuk pertama kali.
Penelitian ini bertujuan mengetahui implementasi program inisiasi menyusu
dini (IMD) di Puskesmas Batua Makassar. Penelitian ini adalah penelitian
kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus yang dilakukan melalui teknik
wawancara mendalam, observasi dan pendekatan partisifatif. Informan dalam
penelitian terdiri dari 1 orang Seksi KIA Dinas Kesehatan Kota Makassar, 1 orang
koordinator bidan, dan 2 orang bidan Puskesmas Batua Makassar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tindakan awal yang harus dikerjakan
dalam perencanaan IMD di Puskesmas Batua Makassar adalah memberikan
pemahaman pada ibu tentang pentingnya IMD agar ibu menyadari sepenuhnya
manfaat atau pentingnya IMD. Yang akan melakukan tindakan IMD adalah bidan
atau tenaga kesehatan lainnya yang kompeten. Cara melaksanakan tindakan IMD
adalah melalui sosialisasi pada ibu dan keluarganya tentang pentingnya IMD
sehingga setelah bayi lahir IMD dapat dilaksanakan sesuai prosedur/standar yang
ditetapkan. Kebijakan program IMD adalah mengacu pada asuhan persalinan
normal serta pelaksanaan program ASI eksklusif. Struktur birokrasi pelaksana
program IMD mengacu pada kebijakan nasional yang kemudian diatur pada
tingkat provinsi dan kabupaten/kota berdasarkan asuhan persalinan normal.
Prosedur tetap atau standar prosedur IMD mengacu pada standar asuhan
persalinan normal (APN).. Money (uang) berdasarkan dana pelayanan gratis
berupa program jaminan persalinan. Evaluasi program IMD adalah melihat dan
memonitoring kejadian yang terjadi dalam proses persalinan dengan melihat
berapa banyak bayi lahir yang IMD dan ASI eksklusif dan berapa banyak yang
tidak. Rencana tindak lanjutnya adalah melakukan sosialisasi pada ibu tentang
pentingnya IMD dan pelaksanaan lokakarya di Puskesmas.
Kata Kunci : implementasi, program inisiasi menyusu dini (IMD)
Daftar Bacaan: 46 (1991-2010

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: R Medicine > RL Dermatology
Depositing User: - Nurhasnah
Date Deposited: 08 Nov 2021 07:01
Last Modified: 08 Nov 2021 07:01
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/9303

Actions (login required)

View Item
View Item