PENGEMBANGAN METODE PENAPISAN HIDROPONIK DEEP FLOW TECHNIQUE (DFT) PADI (Oryza sativa L.) TOLERAN CEKAMAN SALINITAS BERDASARKAN KARAKTER MORFOFISIOLOGI


Arifuddin, Muh. (2021) PENGEMBANGAN METODE PENAPISAN HIDROPONIK DEEP FLOW TECHNIQUE (DFT) PADI (Oryza sativa L.) TOLERAN CEKAMAN SALINITAS BERDASARKAN KARAKTER MORFOFISIOLOGI. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
G012192005_tesis_01-10-2021 cover1.jpg

Download (283kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
G012192005_tesis_01-10-2021 Bab 1-2.pdf

Download (987kB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
G012192005_tesis_01-10-2021 Dapus-lamp.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
G012192005_tesis_01-10-2021.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract (Abstrak)

Muh. Arifuddin, Pengembangan Metode Penapisan Hidroponik Deep Flow Technique (DFT) Padi (Oryza sativa L.) Toleran Cekaman Salinitas Berdasarkan Karakter Morfofisiologi (dibimbing oleh Yunus Musa dan Muh. Farid BDR.)
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari metode penapisan hidroponik DFT padi toleran cekaman salinitas berdasarkan karakter morfofisiologi. Penelitian ini dilaksanakan di Greenhouse Perumahan Dosen Unhas BG 91 dan Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin yang berlangsung pada Agustus hingga November 2020. Penelitian terdiri dari empat percobaan. Tiga percobaan pada sistem hidroponik DFT yaitu cekaman fase vegetatif, generatif dan seluruh fase tumbuh. Satu percobaan pot dengan media tanah sebagai validasi. Ketiga percobaan hidroponik disusun dengan rancangan tersarang sedangkan percobaan pot disusun dengan rancangan petak terpisah. Faktor pertama pada rancangan tersarang sekaligus sebagai petak utama pada rancangan petak terpisah ialah konsentrasi NaCl dengan tiga taraf yaitu 0 mM, 60 mM dan 120 mM. sedangkan faktor kedua sekaligus sebagai anak petak pada rancangan petak terpisah ialah varietas yang terdiri dari lima varietas yaitu Inpari 34 Salin Agritan, Ciherang, IR 29, Inpari 29 dan Jeliteng. Hasil penelitian menunjukkan bahwa parameter seleksi pada cekaman fase vegetatif ialah produksi per rumpun, chlorofil A, jumlah anakan produktif, bobot basah akar dan jumlah anakan. Parameter seleksi pada fase generatif ialah produksi per rumpun, persentase gabah berisi, jumlah anakan produktif, bobot basah tajuk dan bobot basah akar. Parameter seleksi pada cekaman seluruh fase tumbuh ialah produksi per rumpun, jumlah anakan produktif dan chlorofil total. Fase cekaman yang dapat dijadikan sebagai fase seleksi pada sistem hidroponik DFT ialah cekaman fase vegetatif, cekaman fase generatif dan cekaman seluruh fase tumbuh. Koefisien korelasi parameter produksi antar percobaan hidroponik DFT yaitu fase vegetatif dengan fase generatif (0,86), fase vegetatif dengan seluruh fase tumbuh (0,81) dan fase generatif dengan seluruh fase tumbuh (0,83). Parameter seleksi percobaan hidroponik DFT yang berkorelasi signifikan dengan produksi percobaan pot yaitu chlorofil A percobaan fase vegetatif (0,41), bobot basah tajuk (0,52) dan produksi per rumpun pada fase generatif (0,41), sedangkan pada seluruh fase tumbuh yaitu chlorofil total (0,63), anakan produktif (0,49) dan produksi per rumpun (0,54).
Kata kunci: Hidroponik DFT, karakter seleksi, salinitas

Item Type: Thesis (Thesis)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Depositing User: S.Sos Rasman -
Date Deposited: 08 Nov 2021 06:55
Last Modified: 08 Nov 2021 06:55
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/9290

Actions (login required)

View Item
View Item