Kasdiawati, Kasdiawati (2021) ANALISIS INTERPRETASI MAKNA RUMAH ADAT KARAMPUANG DI KABUPATEN SINJAI. Thesis thesis, UNIVERSITAS HASANUDDIN.
E022191038_tesis_08-10-2021 cover1.png
Download (149kB) | Preview
E022191038_tesis_08-10-2021 1-2.pdf
Download (1MB)
E022191038_tesis_08-10-2021 dp.pdf
Download (1MB)
E022191038_tesis_08-10-2021.pdf
Restricted to Registered users only until 1 January 2026.
Download (4MB)
Abstract (Abstrak)
Kasdiawati. Analisis Interpretasi Makna Rumah Adat Karampuang di Kabupaten Sinjai.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui simbol-simbol apa yang terdapat pada rumah adat Karampuang, baik verbal maupun non verbal dan untuk menganalisis dan menginterpretasi makna simbol-simbol yang terdapat pada rumah adat Karampuang, baik verbal maupun non verbal.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu dengan menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Informan sebanyak enam orang. Data dianalisis menggunakan interpretative understanding.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa simbol dan interpretasi yang terdapat pada rumah adat Karampuang, baik verbal maupun non verbal seperti bentuk rumah adat Karampuang berbentuk segiempat dan memiliki satu pintu. Ukuran rumah Arung dengan rumah adat Gella berbeda namun memiliki bentuk persegi.Arah Rumah, rumah adat terdiri dari dua buah rumah. Satu rumah adat ditempati oleh Arung dan satu lagi ditempati oleh Gella, berjarak sekitar 50 meter. Rumah Arung menghadap Barat, sedangkan rumah adat Gella menghadap Timur. Atap Rumah, bersusun dua dengan timpa laja’ bersusun tiga. Sedangkan rumah dihuni Gella, atap tidak bersusun, timpa laja’ bersusun dua. Sedangkan timpa laja’ bersusun tiga penanda rumah itu dihuni Arung. Tiang Rumah, simbol-simbol Islam pada rumah adat dijumpai jumlah tiang rumah 30 buah . sebagai symbol jumlah juz dalam Al-Quran. Tiang membujur utara ke selatan 5 tiang sebagai simbol rukun Islam. Tiang yang jumlahnya 6 dari barat ke timur merupakan simbol ukun Iman.Tangga rumah, rumah adat Karampuang hanya memiliki satu tangga dengan anak tangga ganjil. Posisinya berbeda dengan berbeda dengan masyarakat biasa. Pintu rumah, Pintu rumah terletak di Elle’ ri olo. Posisi pintu sejajar dengan salima’. Di atas pintu terdapat sebuah batu yang berfungsi sebagai penyeimbang sehingga pintu dapat terbuka sebagian atau seluruhnya. Lantai rumah terbuat dari bambu disebut juga salima, merupakan simbol tulang rusuk, membentang dari utara ke selatan yang disebut tunebbe’. Dapur terletak di bagian depan. Dapat dilihat secara jelas ketika menaiki tangga. Di depan pintu terdapat dapur dengan dua buah tungku.
Item Type: | Thesis (Thesis) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) H Social Sciences > HE Transportation and Communications |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Komunikasi |
Depositing User: | Nasyir Nompo |
Date Deposited: | 08 Nov 2021 05:58 |
Last Modified: | 08 Nov 2021 05:58 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/9171 |