PERILAKU SEKS PRA-NIKAH MAHASISWA PADA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER BINA BANGSA KENDARI (STUDI KASUS)

ABSTRAK
SRAWATI
PERILAKU SEKS PRA-NIKAH MAHASISWA PADA SEKOLAH TINGGI
MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER BINA BANGSA
KENDARI (STUDI KASUS)
(ix+96+6 lampiran)
Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak menuju
dewasa. Pada masa ini pola perilaku seseorang mulai dibentuk, termasuk identitas
diri, kematangan seksual dan keberanian untuk melakukan perilaku beresiko.
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi perilaku seksual pranikah
mahasiswa pada Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Bina
Bangsa Kendari. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan rancangan studi
kasus. Informan dalam penelitian ini adalah Mahasiswa yang pernah melakukan
seks pranikah 9 orang dan yang belum pernah melakukan seks pranikah 9 orang,
dengan menggunakan teknik Snowballing.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pemahaman mahasiswa tentang
perilaku seks pranikah yaitu perilaku seks yang dilakukan sebelum adanya ikatan
pernikahan yang sah dimata hukum dan agama. Dampak dari perilaku seks
pranikah yang diketahui mahasiswa yaitu kecanduan, merasa berdosa, putus
sekolah, kehamilan yang tidak diinginkan, aborsi, tertular penyakit HIV dan
AIDS, penyakit kelamin. Mahasiswa juga memahami bagaimana perilaku seks
yang seharusnya yaitu dilakukan setelah adanya ikatan pernikahan yang sah
dimata hukum dan agama. Mahasiswa memahami bahwa perilaku seks yang
dilakukannya selama ini salah namun karena rasa ingin tahu yang tinggi, rasa
penasaran ingin mencoba merasakannya, menusiawi hawa nafsu, dan pengaruh
lingkungan yang mendorong mahasiswa melakukah hubungan seks diluar nikah.
Tempat yang dipilih mahasiswa pada saat berpacaran yaitu di tempat-tempat
refreshing, romantis, seperti di pantai, taman kota, di rumah teman, kamar kos,
dan hotel yang jauh dari gangguan dari orang lain dan pemukiman penduduk.
Aktifitas yang dilakukan ketika bersama pasangannya berpegangan tangan,
ciuman, berpelukan, bermesraan, bercumbu, sampai melakukan hubungan seks.
Sumber informasi mengenai perilaku seks pranikah diperoleh dari internet, HP,
televisi, video porno, film porno, surat kabar, dan majalah porno. Adanya tabu,
rasa malu, pengaruh budaya yang melarang membicarakan masalah seks didepan
anak, sehingga mahasiswa tidak pernah mendapatkan informasi seputar seks dari
orang tua dan lebih sering membicarakan masalah seks dengan teman sebaya.
Bagi mahasiswa yang pernah melakukan hubungan seks pranikah agar
menikah saja dan bagi mahasiswa yang belum pernah melakukan hubungan seks
pranikah agar meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi memilih
teman yang baik agar mempunyai sikap positif dan kecenderungan untuk
menghindari perilaku seksual pranikah sehingga dampak yang diakibatkan dari
perilaku seksual pranikah tidak terjadi.