PENDIDIKAN SEKS DALAM MEDIA INSTAGRAM

E071171504. WIRA SURYAWATI. Pendidikan Seks Dalam Media Instagram. Di bawah bimbingan Prof. Nurul Ilmi Idrus, Ph.D dan Dr. Safriadi, S.IP., M.Si.
Pemanfaatan Instagram sebagai sumber informasi menjadi salah satu bukti dari perkembangan dan kemajuan teknologi saat ini. Content creator turut bermunculan untuk membagikan konten dengan beragam tema, salah satunya pendidikan seks. Banyak studi yang membahas mengenai pendidikan seks, namun sumber informasi utama yang didapatkan yakni berasal dari orangtua ataupun guru. Padahal, kemajuan teknologi saat ini tidak dapat diabaikan begitu saja sehingga menyadari hal itu, penelitian ini menjadikan content creator sebagai sumber pendidikan seks.
Penelitian ini dilakukan di Instagram pada akun content creator yang membagikan konten pendidikan seks secara berkelanjutan. Informan penelitian ini ada dua yakni content creator dan pengikutnya (followers). Terdapat 24 orang informan yang berpartisipasi dalam penelitian ini, yang terdiri atas 6 content creator dan 18 orang pengikut (followers) dari masing-masing akun content creator. Secara keseluruhan, mereka dibedakan berdasarkan jenis kelamin (4 lakilaki dan 20 perempuan) dan profesi (seorang pelajar SMA, enam orang mahasiswa S1, dua orang mahasiswa S2), tiga orang pengusaha, empat orang karyawan swasta serta masing-masing seorang guru, editor, account management, banker, Human Resource Development (HRD), perawat, kasir, dan Ibu Rumah Tangga (IRT).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan Instagram sebagai media edukasi pendidikan seks oleh content creator karena (1) Instagram menyediakan kebebasan berinteraksi secara dinamis dengan pengikut (followers); (2) adanya fitur IGTV, Insta-story dan Live yang dapat digunakan untuk memaksimalkan elemen visual dalam membuat konten agar menarik perhatian banyak pengguna Instagram lain; dan (3) audiens yang ditargetkan lebih banyak menggunakan Instagram dibandingkan media sosial lain. Dalam penyajian konten, content creator menggunakan multiple post dengan tema yang beragam, mulai dari hubungan, nilai, hak, budaya dan seksualitas, pemahaman mengenai gender, kekerasan dan keselamatan, keterampilan untuk kesehatan dan kesejahteraan, tubuh dan perkembangan manusia, seksualitas dan perilaku seksual serta kesehatan seksual dan reproduksi. Adapun dampak konten pendidikan seks untuk pengikutnya (followers) dibagi menjadi dua, yakni dampak positif dan dampak negatif. Dampak
positifnya yaitu dapat membantu mencegah perilaku seksual sebelum menikah, sebagai cara untuk menyiapkan diri menjadi orangtua, membantu memberikan pemahaman mengenai kesehatan seksual dan reproduksi serta membantu mengenali dan mencintai diri sendiri. Sedangkan untuk dampak negatifnya yakni menghabiskan banyak waktu bermain media sosial.
Kata Kunci: Instagram, Media Baru, Pendidikan Seks, Content creator dan Konten.