NURLINA, NURLINA (2021) PENGANTIN KORONA : “Studi Tentang Prosesi Pelaksanaan Acara Pernikahan pada Masa Pandemi Covid-19 di Desa Mattunru-Tunrue Kec. Cempa Kab. Pinrang Sul-Sel”. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
E071171006_skripsi_19-10-2021 cover1.jpg
Download (244kB) | Preview
E071171006_skripsi_19-10-2021 Bab 1-2.pdf
Download (1MB)
E071171006_skripsi_19-10-2021 Dapus-lamp.pdf
Download (203kB)
E071171006_skripsi_19-10-2021.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (2MB)
Abstract (Abstrak)
Nurlina, E071171006 “Pengantin Korona: Studi Tentang Prosesi Pelaksanaan Acara Pernikahan pada Masa Pandemi Covid-19 di Desa Mattunru-Tunrue Kec. Cempa Kab. Pinrang Sul-Sel” S.1. Departemen Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Hasanuddin. Di bawah bimbingan Prof. Dr. Pawennari Hijjang, MA dan Hardiyanti, S.Sos., M.Si.
Di Kabupaten Pinrang terkhususnya wilayah Desa Mattunru-tunrue lebih akrab menyebut Covid-19 dengan sebutan Korona dan juga termasuk salah satu wilayah yang merasakan dampak dari pandemi Covid-19 bahkan kabupaten Pinrang pernah menjadi salah satu wilayah kategori Zona merah Di Sulawesi-selatan. Di masa pandemi inilah Awal mula munculnya Istilah pengantin korona yang diadaptasi dari istilah korona yang kemudian dikaitkan dengan pelaksanaan pernikahan yang dilangsungkan selama masa pandemi Covid-19. Penelitian ini dilakukan di Desa Mattunru-tunrue Kec. Cempa Kab. Pinrang, Sulawesi-Selatan. Informan dalam penelitian ini ditentukan secara purposive. Adapun informan penelitian yang dimaksud adalah kedua mempelai, keluarga pengantin, masyarakat (sebagai tamu undangan) dan tokoh agama. penelitian ini berfokus pada prosesi pernikahan yang dilaksanakan pada masa pandemi Covid-19 yang berkaitan dengan persiapan untuk melangsungkan pernikahan, tahap pelaksanaan pernikahan, bagaimana menerapkan protokol kesehatan selama prosesi pernikahan di gelar dan pandangan masyarakat mengenai pengantin korona. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlu diperhatikan kelengkapan persiapan untuk melangsungkan pernikahan pada masa pandemi Covid-19 seperti dokumen pernikahan, surat izin keramaian, Three in one; make-up, busana, dan dekorasi, hiburan dan undangan. terdapat beberapa perbedaan dari pernikahan sebelumnya. Hal tersebut terjadi karena Selama prosesi pernikahan diharapkan menyesuaikan dengan persyaratan dan aturan yang harus dipatuhi sesuai prosedur apabila menyalahi aturan maka pihak berwajib berhak membubarkan pernikahan. salah satunya ialah menerapkan Protokol kesehatan 3M. Pada masyarakat Bugis pernikahan bukan hanya upacara peresmian sebuah hubungan sepasang manusia tapi juga menjadi tolak ukur sosial ekonomi seseorang dilihat dari bagaimana mewahnya prosesi pelaksanaan digelar, hiburan yang dihadirkan dan banyaknya tamu undangan yang hadir. Masyarakat di Desa Mattunru-tunrue mayoritas bersuku Bugis sehingga prinsip tersebut bisa dikatakan juga berlaku disana. Namun selama masa pandemi Covid-19 pernikahan digelar secara sederhana karena adanya kebijakan tertentu yang dikeluarkan pemerintah dengan begitu strata sosial menjadi kabur dikalangan masyarakat.
Kata Kunci: Pandemi Covid-19, Pernikahan, Protokol Kesehatan, Masyarakat
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) |
Depositing User: | S.Sos Rasman - |
Date Deposited: | 07 Nov 2021 20:07 |
Last Modified: | 07 Nov 2021 20:07 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/9033 |