PELAKSANAAN PEMUNGUTAN BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN OLEH NOTARIS SELAKU PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH DALAM PEMBERIAN HADIAH DI KOTA MAKASSAR

ABSTRAK
ARDIAN ISKANDAR OLII. Pelaksanaan Pemungutan Bea Perolehan Hak
Atas Tanah dan Bangunan oleh Notaris selaku Pejabat Pembuat Akta
Tanah dalam Pemberian Hadiah di Kota Makassar (dibimbing oleh
Aminuddin Salle dan Achmad Ruslan).
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pelaksanaan pemungutan
bea perolehan hak atas tanah dan bangunan oleh notaris selaku pejabat
pembuat akta tanah dalam perolehan hak berdasarkan hadiah di Kota
Makassar dan mengetahui faktor yang memengaruhi pemungutan bea
perolehan hak atas tanah dan bangunan oleh notaris selaku pejabat
pembuat akta tanah dalam perolehan hak berdasarkan hadiah di Kota
Makassar.
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan wawancara,
kuesioner dan dokumentasi. Penelitian ini dilakukan di Kota Makassar
dengan sasaran notaris dan masyarakat wajib pajak.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pemungutan bea
perolehan hak atas tanah dan bangunan oleh notaris selaku pejabat
pembuat akta tanah dalam perolehan hak berdasarkan hadiah di Kota
Makassar belum optimal. Hal ini disebabkan belum transparannya para
pihak yang melakukan transaksi yakni di antara 23 orang responden,
terdapat 18 orang (78,3%) responden yang menyatakan bahwa para pihak
yang melakukan transaksi hadiah di notaris tidak transparan dalam
melaporkan besarnya nilai hadiah yang mereka dapatkan. Di samping itu
tidak ada ketentuan yang mewajibkan notaris untuk menyelidiki dan
menggali informasi kebenaran transaksi para pihak. Faktor yang
memengaruhi pelaksanaan pemungutan bea perolehan hak atas tanah
dan bangunan oleh notaries, selaku pejabat pembuat akta tanah dalam
perolehan hak berdasarkan hadiah di Kota Makassar adalah sistem
pemungutan pajak, pengawasan, substansi perundang-undangan bidang
perpajakan serta kesadaran hukum masyarakat.