IDENTIFIKASI LAHAN SAGU DAN POTENSI PENGEMBANGANNYA DI KECAMATAN MALANGKE BARAT KABUPATEN LUWU UTARA

Latar Belakang. Kabupeten Luwu Utara merupakan penghasil sagu terbesar di Sulawesi Selatan, salah satunya di Kecamatan Malangke Barat yang memiliki potensi besar karena dijadikan sebagai sumber pangan utama sekaligus sumber ekonomi masyarakat. Selain itu, karakteristik habitat lahan sagu yang sangat beragam sehingga perlu diteliti lebih lanjut. Tujuan. Penelitian ini bertujuan mengetahui karakteristik sifat fisik, kimia tanah dan potensi pengembangan sagu dari segi ekonomi. Metode. Pengambilan sampel tanah dan air menggunakan metode Purposive Sampling dimana terdapat tanaman sagu dengan kriteria tertentu. Analisis sifat fisik dan kimia tanah dan wawancara dengan petani sagu. Hasil. Karakterstik sifat fisik pada daerah pesisir dan non pesisir tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan, jika dilihat teksturnya dominan lempung liat berdebu dan lempung berdebu. Warna tanah dominan dark grayish brown, nilai kadar air 18,0-36,6 %. Permeabilitas dan porositas pada wilayah pesisir lebih tinggi sedangkan bulk density wilayah non-pesisir lebih tinggi. Karakteristik sifat kimia tanah baik daerah yang terdekat dari pantai sampai yang terjauh dari pantai tidak memberikan perbedaan yang signifikan, memiliki pH agak masam, C-organik tergolong sedang-tinggi, salinitas tanah sangat rendah, kandungan fosfor tinggi-sangat tinggi, Fe (sedang), Al (sangat rendah), N-total tergolong rendah-sedang, KTK tergolong sedang-tinggi, KB (rendah-sedang) dan basa-basa dapat ditukar seperti K dan Na (Rendah), Ca dan Mg (sedang).Sifat kimia air tanah secara keselurah tergolong agak masam dengan salinitas yang sangat rendah. Kesimpulan. Karakteristik sifat fisik dan kimia tanah lahan sagu pada daerah pesisir dan daerah non pesisir menunjukkan cukup sesuai untuk pertumbuhan tanaman sagu dan sangat berpotensi untuk dikembangkan melihat jumlah produksi sagu basah perpohon berkisar 440 kg – 825 kg