Prediksi Penurunan Muka Tanah (Land Subsidence) Kota Makassar Menggunakan Data Sentinel-1 Berdasarkan Metode Differential Interferometry Synthetic Aperture Radar (DInSAR)

Penurunan muka tanah merupakan fenomena gerakan vertikal bumi yang terjadi secara perlahan engan waktu yang cukup lama. Penurunan Muka Tanah umumnya terjadi di kota-kota besar yang telah mengalami perkembangan pembangunan yang pesat serta pada wilayah yang memiliki struktur tanah yang lunak. Salah satu kota yang berisiko terdampak mengalami penurunan muka tanah di Sulawesi Selatan adalah Kota Makassar. Tujuan Penelitian ini adalah menghitung besar penurunan muka tanah yang terjadi di Kota Makassar serta membuat peta sebaran penurunan muka tanah menggunakan data citra Sentinel-1 tahun 2016, 2018 dan 2020 berdasarkan metode DInSAR. Dari hasil pengolahan data yang dilakukan, didapatkan besar penurunan muka tanah Kota Makassar pada tahun 2016-2020 adalah sebesar 0.245596 - 0.384599 m dengan rata - rata penurunan sebesar 0.3150975 m. Kemudian, didapatkan pula luas penurunan muka tanah terbesar terhadap luas kecamatan terdapat di Kecamatan Makassar dan Kecamatan Mamajang. Tingkat penurunan muka tanah tertinggi berada pada wilayah Kecamatan Ujung Tanah, Kecamatan Wajo, Kecamatan Tamalanrea dan Kecamatan Tallo dengan nilai penurunan muka tanah sebesar 0.357-0.384 m. Sedangkan wilayah dengan tingkat kedalaman dominan/rata - rata pada Kota Makassar berkisar antara 0.301-0.328 m berada di Kecamatan Biringkanaya, Kecamatan Tamalanrea, Kecamatan Manggala, Kecamatan Rappocini, Kecamatan Tamalate, Kecamatan Mamajang, Kecamatan Mariso, Kecamatan Ujung pandang bagian Selatan, Kecamatan Makassar bagian Selatan dan Kecamatan Panakkukang bagian Selatan.
Kata Kunci: Penurunan Muka Tanah, Kota Makassar, Sentinel-1, metode DInSAR