Kurniadi, Ivan (2021) EFEKTIVITAS SOLUSIO METFORMIN SEBAGAI AGEN PENGHAMBAT MELANOGENESIS PADA KULIT: ANALISA KROMAMETER PADA MANUSIA. Skripsi thesis, UNIVERSITAS HASANUDDIN.
C115172001_tesis_08-10-2021 cover1.png
Download (89kB) | Preview
C115172001_tesis_08-10-2021 1-2.pdf
Download (1MB)
C115172001_tesis_08-10-2021 dp.pdf
Download (136kB)
C115172001_tesis_08-10-2021.pdf
Restricted to Registered users only until 1 January 2026.
Download (2MB)
Abstract (Abstrak)
Pendahuluan: Paparan kronik dan berulang sinar matahari dengan komponen utama ultraviolet B (UVB) akan menginduksi hiperpigmentasi kulit melalui stimulasi melanogenesis dengan berbagai manifestasi klinis seperti melasma dan lentigo. Hidrokuinon yang bekerja dengan menghambat enzim tirosinase merupakan terapi standar emas hiperpigmentasi. Namun, penggunaan jangka panjang hidrokuinon dikaitkan dengan berbagai efek samping. Metformin merupakan agen biguanid yang secara tradisional digunakan sebagai obat anti hiperglikemia yang oleh beberapa studi ditunjukkan memiliki efek inhibisi melanogenesis.
Tujuan: melihat efektivitas aplikasi topikal solusio metformin sebagai inhibitor melanogenesis pada pasien yang diinduksi NB-UVB.
Metode: Pria dan wanita sehat berusia 20-45 tahun dengan kulit Fitzpatrick tipe 4 dan 5 dimasukkan dalam penelitian ini. Setelah dosis eritematosa minimum (MED) dari setiap subjek diukur, Daavlin MED DosePatch® ditempelkan pada lengan kanan atas bagian dalam dengan lima lubang terbuka. Dan dilakukan analisis chroma meter® dilakukan pada setiap lubang untuk mendapatkan nilai baseline skor L* (spektrum hitam-putih), a* (spektrum merah-hijau), b* (spektrum biru-kuning), dan individual typology angle (ITA, indikator warna kulit) yang diikuti dengan induksi UVB dengan dosis 2 MED. Setiap lubang kemudian dioleskan larutan metformin 15%, 30%, dan plasebo. Lubang 4 hanya diberi penyinaran UVB dan lubang 5 diberikan formula Kligman (kontrol positif). Perlakuan dilanjutkan selama tujuh hari dan skor L* , a*, dan b*, dan ITA dinilai kembali dan dibandingkan dengan uji ANOVA satu arah dan uji Post-hoc.
Hasil: sebanyak 35 subjek (34 wanita dan 1 pria) dengan rerata usia 32.3 tahun berpartisipasi dala, studi ini. Kelompok metformin 30% dan Kligman menunjukkan skor L* yang lebih tinggi dibandingkan kontrol negatif (p<0.05). Kelompok metformin 30% menunjukkan nilai a yang lebih tinggi dibandingkan metformin 15% (p<0.05). Skor ITA paling tinggi ditunjukkan oleh kelompok formula Kligman dan paling rendah ditunjukkan oleh kelompok kontrol negatif (NB-UVB saja) namun tidak signifikan secara statistik (p>0.05).
Kesimpulan: Solusio metformin 30% berpotensi menjadi alternatif agen inhibitor melanogenesis yang diinduksi NB-UVB
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Kedokteran > PPDS Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin |
Depositing User: | Nasyir Nompo |
Date Deposited: | 03 Nov 2021 02:16 |
Last Modified: | 03 Nov 2021 02:16 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/8654 |