EKSTRAKSI DAN KARAKTERISASI SILIKA DARI ABU AMPAS TEBU (Saccharum officinarum L.) SEBAGAI MATERIAL ANTI KOROSI PADA BAJA KARBON


ISHAR, ISHAR (2021) EKSTRAKSI DAN KARAKTERISASI SILIKA DARI ABU AMPAS TEBU (Saccharum officinarum L.) SEBAGAI MATERIAL ANTI KOROSI PADA BAJA KARBON. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
H031171006_skripsi cover1.jpg

Download (216kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
H031171006_skripsi bab 1-2.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
H031171006_skripsi dapus-lamp.pdf

Download (4MB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
H031171006_skripsi.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (6MB)

Abstract (Abstrak)

Ekstrak silika dari abu ampas tebu digunakan sebagai larutan inhibitor korosi pada baja karbon St 37 yang direndam dalam 3 media perendaman, yaitu akuades, air laut dan larutan asam asetat 25% masing-masing selama 4, 8 dan 12 hari. Variasi konsentrasi inhibitor yang diaplikasikan adalah 10 ppm, 20 ppm, 30 ppm, 40 ppm dan pembanding resin-hardener (RH) pada masing-masing media. Karakterisasi dilakukan dengan menggunakan FTIR, XRF dan SEM-EDS. Laju korosi ditentukan dengan menggunakan metode kehilangan berat (weigh loss). Hasil penelitian menunjukkan bahwa rendemen yang diperoleh adalah 71,7%. Berdasarkan karakterisasi FTIR yang dilakukan diyakini bahwa rendamen ekstraksi merupakan senyawa silika yaitu ditandai dengan adanya gugus silanol (Si–OH) pada bilangan gelombang 3450,65 cm-1 dan gugus siloksan (Si–O–Si) pada bilangan gelombang 1095,57 cm-1 dengan hasil XRF diperoleh kadar silika sebesar 86,02%. Kehilangan berat sampel berbanding lurus dengan peningkatan laju korosi, tetapi pada konsentrasi tertentu berbanding terbalik. Konsentrasi inhibitor optimum yang diperoleh pada media akuades dan air laut yaitu 30 ppm, sementara pada larutan asam asetat 25% 20 ppm. Tingkat efisiensi inhibisi terbesar diperoleh dalam media akuades sebesar 88,88% pada konsentrasi inhibitor 30 ppm dengan waktu perendaman 12 hari. Karakterisasi SEM diperkuat dengan hasil EDS yang ditembakkan pada sampel baja karbon menunjukkan kadar silika sampel sebesar 2,66%. Hasil ini menunjukkan bahwa baja karbon yang tidak terlapisi dengan baik dengan inhibitor natrium silikat mengalami banyak pengikisan atau terkorosi dibandingkan dengan baja karbon yang terlapisi inhibitor natrium silikat yang cukup merata.
Kata kunci : Abu ampas tebu, Inhibitor natrium silikat, baja karbon St 37

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: Q Science > QD Chemistry
Depositing User: S.Sos Rasman -
Date Deposited: 03 Nov 2021 01:59
Last Modified: 03 Nov 2021 01:59
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/8630

Actions (login required)

View Item
View Item