STRATEGI PENGELOLAAN PERIKANAN TELUR IKAN TERBANG (Hirundichthys oxycephalus) DI SEKITAR PERAIRAN KABUPATEN POLEWALI MANDAR

ABSTRAK
ICHSAN BUSTAN L211 09 278, Strategi Pengelolaan Perikanan Telur Ikan
Terbang (Hirundichthys oxycephalus) di Sekitar Perairan Kabupaten
Polewali Mandar. Dibimbing oleh Syamsu Alam Ali dan Dewi Yanuarita.
Penurunan produksi perikanan ikan terbang (Hirundichthys oxycephalus)
setiap tahunnya disebabkan oleh banyak faktor, sehingga membutuhkan
pengelolaan serius yang melibatkan lebih banyak keterlibatan pemangku
kepentingan. Salah satu bentuk keterlibatan adalah dengan cara mengidentifikasi
pendapat masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan sumberdaya ikan
terbang. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui strategi pengelolaan
perikanan telur ikan terbang di perairan Kabupaten Polewali Mandar.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai Desember 2012,
di Desa Pambusuang, Kecamatan Balanipa, Kabupaten Polwali Mandar. Data
yang dikumpulkan adalah data primer dan sekunder, data primer berdasarkan
pendapat responden dari kuisioner yang terstruktur, kemudian data sekunder
diperoleh dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Polewali Mandar
sebagai data penunjang. Penentuan lokasi berdasarkan mayoritas nelayan
penangkap telur ikan terbang. Metode analisis data yang digunakan yaitu dengan
menggunakan analisis AHP (Analitycal Hierarchy Process) yang dikembangkan
oleh Thomas L. Saaty (1993). Model analisis ini merupakan penetapan prioritas
kebijakan dilakukan dengan menangkap secara rasional persepsi orang,
kemudian mengkonversi faktor-faktor yang intangible (yang tidak terukur)
kedalam ukuran yang biasa, sehingga dapat dibandingkan. Tahapan yang
digunakan dalam analisis AHP, yaitu : 1) penentuan dan penyusunan hirarki, 2)
analisis indeks prioritas, dan 3) analisis overall.
Disimpulkan bahwa dalam strategi pengelolaan telur ikan terbang
(Hirundichthys oxycephalus) prioritas utama yang harus dilakukan untuk
alternatif pengelolaan perikanan telur ikan terbang adalah penebaran rumpon
dan pemberian bantuan modal. Upaya yang dapat dilakukan dengan biaya dan
cara pengoperasian yang murah dan mudah adalah penebaran rumpon,
sehingga dapat meningkatkan produksi perikanan ikan terbang yang mengalami
penurunan tiap tahun. Kemudian pemberian bantuan modal menyangkut sistem
usaha perikanan masyarakat Desa Pambusuang dengan sistem ponggawa sawi,
sehingga dibutuhkan peran pemerintah dalam perbaikan sistem usaha perikanan
dengan memberikan bantuan modal yang terkendali.