SYAFRILSYAL, SYAFRILSYAL (2013) ANALISIS BEBERAPA PARAMETER BIOMORFOLOGI KAWASAN MANGROVE UNTUK PENGEMBANGAN BUDIDAYA KEPITING BAKAU (Scylla sp.) POLA SILVOFISHERY DI PESISIR KABUPATEN PANGKEP. Skripsi thesis, Universitas Hassanuddin.
syafrilsya-1248-1-13-fikp--l COVER1.jpg
Download (254kB) | Preview
syafrilsya-1248-1-13-fikp--l 1-2.pdf
Download (870kB)
syafrilsya-1248-1-13-fikp--l DAPUS-LAM.pdf
Download (1MB)
syafrilsya-1248-1-13-fikp--l.pdf
Restricted to Registered users only
Download (3MB)
Abstract (Abstrak)
ABSTRAK
Syafrilsyal: Analisis Beberapa Parameter Biomorfologi Kawasan Mangrove Untuk
Pengembangan Budidaya Kepiting Bakau (Scylla sp.) Pola Silvofishery Di Pesisir
Kabupaten Pangkep. Dibimbing Oleh Yusri Karim, Dan H. Zainuddin.
Kepiting Bakau merupakan salah satu produk perikanan yang sangat
diminati oleh masyarakat baik lokal maupun internasional karena rasa daging
yang enak serta kandungan nutrisi yang baik. Hal ini menyebabkan permintaan
akan kepiting bakau semakin meningkat. Salah satu faktor penentuan
keberhasilan usaha budidaya kepiting bakau pola silvofishery adalah
pengetahuan tentang beberapa parameter biomorfologi untuk pengembangan
budidaya kepiting bakau. Hal ini disebabkan jika, pada pemeliharaan kepiting
bakau pengetahuan tentang parameter biomorfologi kurang seperti kelimpahan
makrozoobentos, kerapatan jenis mangrove, penutupan jenis mangrove, serta
frekuensi jenis mangrove akan mengakibatkan dalam pemeliharaan kepiting
bakau tidak efisien dari segi biaya, waktu, dan tenaga. Dengan demikian,
diperlukan pengetahuan tentang parameter biomorfologi dalam pemeliharaan
kepiting bakau guna menunjang lancarnya atau berhasilnya pemeliharaan
kepiting bakau tersebut dengan pola silvofishery. Sehubungan dengan hal
tersebut guna menganalisis beberapa parameter biomorfologi untuk
pengembangan budidaya kepiting bakau (Scylla serrata) yang dipelihara dengan
metode silvofishery maka perlu dilakukan penelitian tentang hal tersebut.
Penelitian ini bertujuan dan untuk menganalisis beberapa parameter
biomorfologi mangrove yang berpengaruh pada pengembangan budidaya
kepiting bakau pola silvofishery di pesisir Kabupaten Pangkep. Hasil penelitian ini
diharapkan dapat menjadi salah satu tahap informasi tentang budidaya kepiting
bakau pola silvofishery. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah
metode survei. Ada dua jenis data utama yang dikumpulkan, yaitu data primer
dan sekunder. Data primer yang dikumpulkan meliputi, Data Biomorfologi dan
Wawancara sedangkan data sekunder yang dikumpulkan adalah hasil-hasil studi
sebelumnya dan literatur yang relevan. Dari hasil survey awal ditetapkan 5 lokasi
pengambilan sampel yang dianggap potensial untuk pengembangan budidaya
kepiting bakau pola silvofishery. Kelima lokasi tersebut adalah Tekolabbua,
Pundata Baji, Kanaungan, Bawasalo dan Tamarupa. Data yang diperoleh
dianalisis dengan pembobotan/skoring. Hasil yang diperoleh menunjukkan
bahwa biologi (kerapatan mangrove untuk induk Rizhopora 22-34 Avicennia 27-
31 dan Sonneratia 0-1 ind/100m2
, sedangkan untuk anakan Rizhopora 27-41
Avicennia 12-25 dan Sonneratia 0-1 ind/25m2
, kelimpahan benthos 17-19 ind/m2
untuk gastropoda, bivalvia 20-33 ind/m2 dan crustacea 8-13 ind/m2
), Sehingga
didapatkan lokasi yang cocok untuk budidaya kepiting bakau pola silvofishery
berdasarkan matriks tingkat kesesuaian lahan diantaranya Tekolabua, Pundata
Baji, dan Bawasalo sangat cocok untuk lokasi budidaya kepiting bakau pola
silvofishery dengan nilai klasifikasi kesesuaian masing-masing 80,25%, 78,25%,
78,25%, sedangkan untuk lokasi Kanaugan, dan Tamarupa cukup sesuai untuk
lokasi budidaya kepiting bakau pola silvofishery yang masing-masing memiliki
nilai kesesuaian lahan 72,25%, dan 69,25%.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Depositing User: | Kamaluddin |
Date Deposited: | 03 Nov 2021 01:44 |
Last Modified: | 03 Nov 2021 01:44 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/8605 |