SAFWASIQ, SAFWASIQ (2012) EFISIENSI PAKAN, PERSENTASE MOLTING DAN PERTUMBUHAN KEPITING BAKAU (Scylla olivaceous) PADA BERBAGAI FREKUENSI PEMBERIAN PAKAN BUATAN BERVITOMOLT. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
safwasiq-1191-1-12-safwa-k cover.jpg
Download (224kB) | Preview
safwasiq-1191-1-12-safwa-k 1-2.pdf
Download (574kB)
safwasiq-1191-1-12-safwa-k dapus-lam.pdf
Download (198kB)
safwasiq-1191-1-12-safwa-k.pdf
Download (872kB)
Abstract (Abstrak)
ABSTRAK
SAFWASIQ. L22107049. Efisien Pakan, Persentase Molting, dan Pertumbuhan
Kepiting Bakau (Scylla olivaceous) pada Berbagai Frekuensi Pemberian Pakan
Buatan Bervitomolt. Di bawah bimbingan SITI ASLAMYAH dan YUSHINTA
FUJAYA.
Salah satu komoditas perikanan yang sedang berkembang saat ini
adalah kepiting bakau cangkang lunak. Salah satu penentu maksimumnya
efisiensi pemanfaatan pakan adalah frekuensi pemberian pakan. Perbedaan
dalam metabolisme rate dan kecepatan makan menyebabkan perbedaan dalam
penyediaan pakan kepiting. Oleh karena itu, perlu penelitian mengenai frekuensi
pemberian pakan pada budidaya kepiting bakau cangkang lunak (soft shell crab)
agar biaya produksi dapat lebih diminimalkan. Penelitian ini dilakukan untuk
menentukan frekuensi pemberian pakan yang tepat pada budidaya kepiting
cangkang lunak (soft shell crab).
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli 2011 di Crabs
Research Station (CRS) Bawanamarana, Desa Marana, Kecamatan Lau,
Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Adapun 4 perlakuan yang diamati yaitu
A=Frekuensi pemberian pakan 1 kali sehari, B=Frekuensi pemberian pakan 1
kali per 2 hari, C=Frekuensi pemberian pakan 1 kali per 3 hari, dan D=Frekuensi
pemberian pakan 1 kali per 4 hari. Parameter yang diukur dalam penelitian ini
adalah persentase molting, pertumbuhan, efisiensi pakan dan kualitas air media
pemeliharaan. Data yang diperoleh di analisis dengan menggunakan sidik ragam
(ANOVA) dan perlakuan yang berpengaruh nyata dilakukan uji lanjut W-Tuckey
untuk melihat perbedaan antar perlakuan.
Berdasarkan hasil pengamatan, frekuensi pemberian pakan 1 kali per 2
hari adalah frekuensi pemberian pakan yang paling optimal yang menghasilkan
persentase molting sebesar 66,67%, pertumbuhan bobot mutlak dan relatif
sebesar 33,53%, dan 34,23%, serta efisiensi pakan sebesar 53,68%. Pemberian
pakan setiap 2 hari sekali adalah waktu yang pemberian pakan yang paling tepat.
Hal ini disebabkan karena kepiting bakau mempunyai sifat-sifat tersendiri dalam
hal pola kebiasaan makan dan makanannya
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling |
Depositing User: | - Nurhasnah |
Date Deposited: | 02 Nov 2021 01:50 |
Last Modified: | 02 Nov 2021 01:50 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/8567 |