Variasi Spasial dan Determinan Stunting pada Balita di Indonesia


Minsarnawati, Minsarnawati (2020) Variasi Spasial dan Determinan Stunting pada Balita di Indonesia. Disertasi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
P1000316303_disertasi_12-11-2020(FILEminimizer)_Hal_Judul1.jpg

Download (215kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
P1000316303_disertasi_12-11-2020(FILEminimizer)_1-2.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
P1000316303_disertasi_12-11-2020(FILEminimizer)_Daftar Pustaka dan Lamp..pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
P1000316303_disertasi_12-11-2020(FILEminimizer).pdf
Restricted to Repository staff only

Download (5MB)

Abstract (Abstrak)

Latar belalang: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi kejadian stunting balita di Indonesia, berdasarkan lokasi keberadaan penyebab, yaitu tingkat individu, rumah tangga atau masyarakat dan pola spasialnya.
Metode: Penelitian ini adalah data cross-section yang diperoleh dari Riset Kesehatan Dasar Indonesia pada 2007, 2013, dan 2018 dan menggunakan analisis multilevel, spasial dan random forest pada tingkat signifikansi 5%.
Hasil: Dalam penelitian ini ditemukan bahwa terdapat variasi secara spasial dan determinan kejadian stunting di Indonesia dari 2007, 2013, 2018. Demikian pula di antara wilayah provinsi. Pada tahun 2007, sebanyak 52% kabupaten/kota di Indonesia termasuk zona merah stunting, 34 % zona orange dan zona hijau hanya 0,9% menjadi 44% kabupaten/kota termasuk zona merah, 39% zona orange dan zona hijau sebesar 1% pada 2013. Lalu pada 2018, sebanyak 21% kabupaten/kota termasuk zona merah, 40% zona orange dan zona hijau bertambah menjadi 6,8%. Model Prediktif kejadian stunting di Indonesia dapat memprediksi bahwa prevalensi stunting pada balita di Indonesia tahun 2023 sebesar 23,53% dan pada 2026 target WHO 20% prevalensi stunting setiap negara dapat tercapai di Indonesia. Determinan stunting pada balita pada tingkat individu adalah usia anak, pada tingkat rumah tangga yaitu tinggi ayah dan ibu, lingkar perut ibu, IMT ayah dan ibu, pekerjaan ibu, indeks kepemilikan, ketersediaan tempat penampungan sampah rumah tangga, pada tingkat masyarakat adalah klasifikasi wilayah tempat tinggal pedesaan, Indeks Pembangunan Kesehatan masyarakat (IPKM) dan rata- rata pengeluaran per bulan per kapita tingkat kabupaten/kota.
Saran: Oleh karena itu, peningkatan status gizi anak-anak memerlukan intervensi multifaktor seperti meningkatkan gizi anak dan kebersihan pribadi seiring bertambahnya usia anak, meningkatkan cakupan imunisasai BCG, mengurangi kemiskinan dan memastikan ketahanan pangan rumah tangga, terutama di daerah-daerah yang persentase orang miskin lebih banyak. Peningkatan upaya kesehatan dari program pemerintah di daerah yang memiliki nilai IPKM rendah. Prioritas intervensi nutrisi dan kesehatan pada tahap pra-konsepsi pada pasangan yang memiliki tinggi badan pendek.
Kata Kunci : Stunting, Determinan, Multilevel, Spasial, Random Forest

Item Type: Thesis (Disertasi)
Subjects: Q Science > Q Science (General)
Depositing User: S.Sos Rasman -
Date Deposited: 10 Dec 2020 01:43
Last Modified: 10 Dec 2020 01:43
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/855

Actions (login required)

View Item
View Item