HUBUNGAN ANTARA KADAR HEPCIDIN DAN FERRITIN SERUM PADA ANAK DENGAN PENYAKIT GINJAL KRONIK


Hasriani, Dr. (2021) HUBUNGAN ANTARA KADAR HEPCIDIN DAN FERRITIN SERUM PADA ANAK DENGAN PENYAKIT GINJAL KRONIK. Thesis thesis, UNIVERSITAS HASANUDDIN.

[thumbnail of cover]
Preview
Image (cover)
C110216112_tesis cover1.png

Download (146kB) | Preview
[thumbnail of bab 1-2] Text (bab 1-2)
C110216112_tesis 1-2.pdf

Download (865kB)
[thumbnail of daftar pustaka] Text (daftar pustaka)
C110216112_tesis dp.pdf

Download (238kB)
[thumbnail of full text] Text (full text)
C110216112_tesis.pdf
Restricted to Registered users only until 1 January 2026.

Download (1MB)

Abstract (Abstrak)

Latar belakang : Penyakit ginjal kronik merupakan permasalahan kesehatan dengan morbiditas dan mortalitas yang selama sepuluh tahun terakhir semakin meningkat. Hepcidin, suatu peptida yang diproduksi di hepar merupakan kunci regulasi metabolisme besi. Ginjal
dapat memproduksi hepcidin dalam jumlah kecil dan tempat utama eksresi hepsidin. Peningkatan kadar hepcidin pada penderita PGK akan menyebabkan tertahannya besi di
makrofag sehingga menyebabkan peningkatan kadar ferritin dan berkurangnya utilisasi besi untuk pembentukan sel darah merah yang dapat memperberat anemia.
Tujuan : untuk menganalisis hubungan antara kadar hepcidin serum dan ferritin pada anak dengan penyakit ginjal kronik
Material & Metode : Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional dibagian anak
RSUP wahidin sudirohusodo sejak bulan maret sampai juni 2021. Sampel dipilih berdasarkan consecutive sampling sampai jumlah sampel terpenuhi. Kriteria inklusi anak PGK berusia lebih dari 3 bulan hingga kurang dari 18 tahun dan bersedia mengikuti
penelitian. Kriteria eksklusi tidak mendapatkan transfusi sel darah merah dalam 3 bulan
terakhir, tidak mendapat terapi suplementasi besi, tidak mengalami pendarahan, tidak menderita sepsis dan penyakit hati kronis, keganasan, tidak mengalami gizi buruk. Data dianalisis dengan menggunakan uji t independen, uji Mann-Whitney, uji chi-square dan uji korelasi spearman.
Hasil : Dari 40 subyek penderita pada PGK didapatkan, lakilaki 20 (50%) dan perempuan
20 (50%), usia termuda yaitu 7 bulan dan usia tertua 17 tahun 9 bulan dengan rerata usia 10 tahun 8 bulan. Penyebab PGK terbanyak sindrom nefrotik 19 (47,5%). Mengalami kadar ferritin < 100 µg/L sebanyak 10 (25%) , kadar ferritin > 100 µg/L sebanyak 30 (75%). Mean
kadar serum hepcidin pada ferritin < 100 µg/L sebesar 25,46 ng/mLdan mean kadar serum hepcidin pada ferritin >100 µg/L sebesar 26,97 ng/mL. Kadar serum hepcidin pada anak PGK didapatkan 15,8 -36 ng/mL. Hasil analisis uji korelasi spearman ditemukan hubungan positif antara kadar serum hepcidin dengan ferritin (r=-0.417),p = 0.007 (<0,05).
Kesimpulan : Tidak terdapat perbedaan bermakna secara statistik kadar hepcidin terhadap kadar ferritin < 100 µg/L dengan kadar hepcidin terhadap kadar ferritin > 100 µg/L. Terdapat korelasi positif antara kadar hepcidin serum dan ferritin pada anak dengan penyakit ginjal kronik.

Item Type: Thesis (Thesis)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions (Program Studi): Fakultas Kedokteran > PPDS Ilmu Kesehatan Anak
Depositing User: Nasyir Nompo
Date Deposited: 01 Nov 2021 01:39
Last Modified: 01 Nov 2021 01:39
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/8489

Actions (login required)

View Item
View Item