PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN VITOMOLT MELALUI PENGKAYAAN ARTEMIA TERHADAP SINTASAN LARVA RAJUNGAN (Portunus Pelagicus) STADIA MEGALOPA


Martsri Laurens, Fatri (2013) PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN VITOMOLT MELALUI PENGKAYAAN ARTEMIA TERHADAP SINTASAN LARVA RAJUNGAN (Portunus Pelagicus) STADIA MEGALOPA. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
fatrimarts-1200-1-13-fatri-6 cover.jpg

Download (211kB) | Preview
[thumbnail of bab 1-2] Text (bab 1-2)
fatrimarts-1200-1-13-fatri-6 1-2.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of dapus] Text (dapus)
fatrimarts-1200-1-13-fatri-6 dapus-lam.pdf

Download (86kB)
[thumbnail of full text] Text (full text)
fatrimarts-1200-1-13-fatri-6.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract (Abstrak)

RINGKASAN
Fatri martsri laurens. L 221 07 036. Pengaruh Frekuensi Pemberian Vitomolt
Melalui Pengkayaan Artemia Terhadap Sintasan Larva Rajungan (Portunus
Pelagicus) Stadia Megalopa. Dibawah bimbingan Zainuddin sebagai
pembimbing utama dan Dody Dharmawan Trijuno sebagai pembimbing
anggota.
Rajungan (Portunus pelagicus) adalah salah satu komoditas ekspor penting.
Indonesia. Salah satu faktor penentu keberhasilan usaha budidaya rajungan
adalah ketersediaan benih. Akan tetapi pembenihan rajungan masih terkendala
mortalitas yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh
frekuensi pemberian ekstrak bayam (vitomolt) pada artemia terhadap sintasan
larva rajungan pada stadia megalopa. Kegunaan penelitian ini adalah sebagai
bahan informasi dalam pengembangan teknologi pembenihan kepiting rajungan.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2012 di Hatchery Skala
Rumah Tangga / backyard bekas udang di Dusun Madello, Desa Pallie,
Kecamatan Takkalasi, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan. Penelitian ini
menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3
ulangan, Perlakuan adalah frekuensi pemberian vitomolt pada artemia dengan
total dosis perhari 0,6 mg/L, yaitu 2 kali sehari masing-masing 0,3 mg/L, 3 kali
sehari, 0,2 mg/L dan tanpa vitomolt (kontrol). Wadah yang digunakan adalah
ember plastik bening bervolume 8 L dan berdiameter 20 cm sebanyak 12 buah
yang diisi dengan air laut sebanyak 5 L dan kepadatan megalopa 5 ind/L selama
7 hari. Nauplius artemia di berikan dengan kepadatan 3-5 ind/L air media.
Parameter yang diukur adalah sintasan larva rajungan (P. pelagicus). Data yang
diperoleh dianalisis dengan menggunakan sidik ragam (anova) dan perlakuan
yang berpengaruh nyata dilakukan uji lanjut w-Tuckey, untuk melihat perbedaan
antara perlakuan. Sintasan (SR) tertinggi (65,33±12,22%) pada perlakuan 2 kali
pemberian vitomolt per hari.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling
Depositing User: - Nurhasnah
Date Deposited: 01 Nov 2021 01:36
Last Modified: 01 Nov 2021 01:36
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/8483

Actions (login required)

View Item
View Item