MERANGSANG MAHASISWA(I) UNTUK BERBAHASA INGGRIS MELALUI TEKNIK INTERVIEW

ABSTRAK
Sudirman: Stimulating Students to Speak English through Interview
Techniques. (Dibimbing oleh Etty Bazergan, dan Nasmilah
Imran.)
Peneliatian experimen ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan
interview technique dalam merangsang mahasiswa(i) untuk berbahasa
inggris di dalam kelas melalui pair dan grup. Penelitian ini dilakukan pada
mahasiswa semester IV jurusan bahasa inggris fakultas penddikan
universitas ‟45 makassar, tahun pelajaran 2011/2012. Penelitian ini
memilih 40 sampel dari 100 mahasiswa, 20 mahasiswa untuk kelas
experimen dan 20 mahasiswa untuk kelas control.
Data penelitian ini dikumpulkan melalui instumen questioner, video
recording, dan observasi checklist dengan memberikan topik interview
yang menarik dengan cara berpasangan dan kelompok dalam pengajaran
keahlian speaking untuk kelas experiment , sedangkan kelas control tidak
diberikan tindakan mereka diajar dengan model tradisional seperti latihan
menulis, menghafal dan struktur grammer. Video dan observasi checklist
bertujuan untuk mendapatkan data mahasiswa yang aktif berbahasa
inggris, sedangkan questioner bertujuan untuk mendapatkan data sikap
mahasiswa terhadap teknik interview.Data yang diperoleh melalui
observasi checklist itu dianalisa dengan mengunakan descriptive mean
formula dari skala Likert sedangkan data questioner dianalisa melalui
formula respon untuk melihat mahasiswa yang aktif dan tidak.
Sikap mahasiswa terhadap interview technique menunjukan 92.85
persen. Data obervasi checklist menunjukan bahwa seluruh mahasiswa
pada experiment kelas sangat aktif berbahasa inggris hanya 2 mahasiswa
terkadang menggunakan bahasa Indonesia dan bingung berbahasa
inggris di kelas. Data pada kontrol kelas menunjukan bahwa hanya 60
persen mahasiswa aktif berbahasa inggris di kelas. Penelitian ini
menunjukan bahwa 2 hipotesa H1 didalam penelitian ini diterima dimana
mahasiswa sangat aktif dan percaya diri dalam berbahasa inggris melalui
interview technique. Sangat berbeda dengan kelas kontrol dimana
mahasiswa sangat rendah percaya dirinya dan sebanyak 40 persen
mahasiswa yang hanya diam. Ini menun jukan bahwa hipotesa H0 ditolak.