Ernawati, Ernawati (2013) SURVEI PERILAKU MEROKOK PADA SISWA SMP NEGERI 1 TURIKALE MAROS TAHUN 2013. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
ernawati-990-1-13-ernaw-3 1-2.pdf
Download (665kB)
ernawati-990-1-13-ernaw-3 cover1.jpg
Download (248kB) | Preview
ernawati-990-1-13-ernaw-3 dapus.pdf
Download (922kB)
ernawati-990-1-13-ernaw-3.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (1MB)
Abstract (Abstrak)
Tembakau merupakan salah satu penyebab paling penting untuk kecacatan,
penderitaan, dan kematian premature. World Health Organization (WHO) 2008,diantara
lebih dari 1 milyar perokok yang hidup saat ini, 500 juta akan terbunuh oleh tembakau.
Di Negara-negara berpenghasilan tinggi sebagian besar ulai merokok pada usia remaja.
Di Negara-negara berpenghasilan rendah, sebagian besar mulai merokok pada awal 20an,
tetapi puncak usia mulai merokok sedangkan bergeser ke usia yang lebih muda.
Penelitian yang dilakukan GYTS pada tahun 2001 pada data survei Sosial Ekonomi
Badan Pusat Statistik (BPS) 2001, sebahagian besar perokok mulai merokok ketika
mereka masih anak-anak atau remaja. Sebanyak 58,93% perokok mulai merokok pada
usia 15-17 tahun dan 9,46% pada usia 10-14 tahun. Yang paling mengkhawatirkan dari
penelitian ini didapatkan usia terendah mulai merokok adalah usia 5 tahun. Usia 10-17
tahun di Indonesia pada umumnya adalah usia siswa sekolah menengah pertama (SMP).
Dari adanya wacana seperti diatas, maka kami mengadakan suatu penelitian
yang bertujuan untuk mengetahui informasi tentang pola kebiasaan atau perilaku
merokok pada siswa-siswi SMP Negeri 1 Turikale Maros tahun 2013. Dari hasil
penelitian didapatkan sampel sebanyak 200 siswa dan membagi siswa dengan siswa
yang masih merokok 28 kasus (14%), berhenti merokok 20 kasus (10%), dan yang tidak
merokok 152 kasus (76%). Hasil yang didapatkan yaitu rata-rata responden mulai
merokok di umur 10-14 tahun sebanyak 16 kasus (57,14%), dengan alasan coba-coba
sebanyak 16 kasus (57,14%). Adapun jenis rokok yang dikomsumsi kebanyakan yang berfilter dengan 26 kasus (92,86%) dan mereka 0-10 batang/ hari sebanyak 23 kasus
(82,14%). Walaupun demikian pengetahuan para siswa mengenai merokok sudah
cukup, akan tetapi sikap dan perilaku responden perokok negatif daripada responden
yang berhenti dan tidak merokok adalah positif. Adapun persepsi mengenai perokok
laki-laki dan perempuan dikalangan remaja sangat bervariasi, dimana perokok laki-laki
dan perempuan itu melihat laki-laki perokok itu biasa-biasa sja/lumrah 19 kasus
(67,85%). Sedangkan perokok laki-laki memiliki persepsi perokok itu terlihat keluar
dari norma kepatuhan / tidak wajar (75%) dan persepsi perokok perempuan terhadap
perempuan perokok yaitu biasa-biasa saja/ lumrah (100%).
Dari hasil penelitian tersebut, kami menyimpulkan bahwa siswa-siswi SMP
Negeri 1 Turikale Maros lebih banyak siswa-siswi yang tidak merokok dengan
pengetahuan tentang merokok cukup. Dengan demikian disarankan agar memberikan
pengawasan yang lebih intensif dan penegasan peraturan sekolah mengenai larangan
merokok serta pemberian contoh yang benar terhadap siswa-siswi dengan menjauhi
rokok sehingga mampu mengurangi jumlah siswa-siswi perokok. Disamping itu, perlu
adanya informasi yang lebih luas mengenai bahaya merokok bagi kesehatan.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Depositing User: | Kamaluddin |
Date Deposited: | 25 Oct 2021 08:06 |
Last Modified: | 25 Oct 2021 08:06 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/8203 |